Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Perkembangan Proyek Kereta Cepat Pakistan-Tiongkok dan India-Jepang

Diperbarui: 30 Desember 2021   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: timesofislamabad.com

Tiongkok merupakan negara pertumbuhan tercepat di dunia dalam sektor pembangunan infrastruktur, dan bahkan kini telah pergi ke luar negeri untuk membangun infrastruktur di luar negaranya, yang dapat memberi manfaat bagi rakyat negara lain dan membawa pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada ekonomi kawasan.

Baru-baru ini, Tiongkok sekali lagi telah mencapai rencana kerja sama dengan Pakistan.

Pada tahun lalu Pakistan telah memberikan persetujuannya untuk proyek senilai US$7,2 miliar untuk meningkatkan jalur kereta api antara Karachi dan Peshawar.

Persetujuan itu diberikan oleh Partai Kerja Pembangunan Pusat (CDWP/ Central Development Working Party) Pakistan.

Sumber: globalsecurity.org

Jalur kereta api sepanjang 1.872 km ini merupakan bagian dari Koridor Ekonomi Tiongkok Pakistan (CPEC/China Pakistan Economic Corridor) dan akan menghubungkan Kashgar-Tiongkok dengan Pelabuhan Gwadar-Pakistan.

Peningkatan jalur kereta api diharapkan dapat meningkatkan kecepatan kereta penumpang menjadi 160km/jam dari 110km/jam.

CPEC adalah proyek senilai US$ 60 miliar di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (IBR) Tiongkok untuk menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa dengan jaringan jalan raya, jalur kereta api, dan jalur laut.

Pada April 2019, Malaysia dan Tiongkok menandatangani perjanjian yang direvisi untuk melanjutkan pembangunan East Coast Rail Link (ECRL) yang ditangguhkan.

Sebagai bagian dari IBR, proyek ECRL akan menghubungkan Port Klang di Selat Malaka ke Pengkalan Kubor di timur laut semenanjung Malaysia.

Pada bulan Maret, Nepal memutuskan untuk menggunakan standar ukuran lintasan Tiongkok untuk sistem kereta apinya dalam upaya untuk mengurangi biaya.

Pada Oktober 2018, China Railway Eryuan Engineering Group dan Myanmar Railways menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melakukan studi kelayakan jalur kereta api Muse-Mandalay sepanjang 431 km.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline