Pagi ini , langit begitu cerah, awan terlihat putih bersih dan mentari pagi mulai menampakkan sinarnya, aku terduduk di sofa teras depan rumahku,sambil menatap jauh ke depan memandang indahnya alam desaku . Pemandangan yang sangat luar biasa,hamparan sawah yang luas dan menghijau dengan benih padi yang baru di tanam. Di sekelilingnya berjajar bukit barisan,sehingga menambah keindahan suasana pagi ini.
Sembari duduk di kursi teras rumah, pandanganku jauh menerawang pada masa silamku, semasa aku masih sekolah di sebuah madrasah aliyah negeri. Aku sosok gadis yang lugu dan tidak banyak bergaul, apalagi dengan para lelaki. Waktu itu aku hanya punya teman beberapa orang saja yang dapat aku percaya. Aku gadis yang agak tertutup , tapi cukup bisa menyesuaikan diri dengan orang lain walaupun aku tidak terlalu suka bergaul.Namun, banyak juga yang senang berteman denganku, karena aku sedikit humoris juga dan suka bercanda.
Aku tidak tau kenapa aku selalu grogi dengan anak laki-laki waktu itu, dan berdekatan saja membuat aku risih, meski sesekali aku bisa juga bercanda, itu hanya terbatas di lokal bersama dengan teman-teman lainnya. Mereka bahkan menyebut aku anak yang lugu dan lucu.
Sedangkan untuk teman-teman di luar kelasku aku tidak berani untuk bercanda, bahkan menegur mereka pun tidak aku lakukan, kecuali mereka yang duluan menyapa ku. Pastilah aku jawab. Aku tetap berjalan seperti apa adanya, tanpa peningkatan, hingga aku naik ke kelas 3.
Ketika aku sudah duduk di bangku kelas 3, aku diajak oleh seorang teman satu kelasku yang bernama Hengky untuk mengikuti acara pesantren kilat ,
Hengky bilang, " Sum, mau ndak ikut pesantren kilat ?"
Sebelum aku menjawab pertanyaannya, aku balik bertanya padanya ," Kapan acaranya Heng ?"
Pada waktu libur semester", Jawab Hengky.
"Oooh!" gumam aku sambil berpikir,mungkinkah aku mengorbankan waktu liburku ?
Aku tidak langsung tertarik begitu saja dengan ajakan temanku tersebut. Aku kembali bertanya pada Hengky," Dimana acaranya ?"
"Di Mesjid," jawab Hengky, lalu aku bertanya lagi ,"berapa hari Heng ? "