Lihat ke Halaman Asli

Maimunah

mahasiswa

TPA Edukasi Talangagung Kepanjen

Diperbarui: 20 Mei 2019   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sebagian besar masyarakat selama ini pasti banyak yang menganggap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) identik dengan tempat yang kotor, kumuh, jorok dan juga bau. Tetapi hal tidak benar ketika masyarakat mengunjungi TPA Wisata Edukasi Talangagung yang berada di daerah Kepanjen Kabupaten Malang. luas TPA ini kurang lebih 2.5 hektar.

TPA Talangagung secara geografis berbatasan dengan di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pakisaji, di sebelah selatan beratasan dengan Kecamatan Pagak, di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Gondanglegi dan Kecamatan Bululawang, dan disebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kromengan dan Kecamatan Ngajum. 

Desa Talangagung disebut sebagai Desa Mandiri energi pro iklim karena desa ini mampu mengubah sampah sebagai sumber energi alternatif biogas dan menghasilkan gas methan yang sangat berguna untuk memasak dan kebutuhan listrik, dan dari pihak TPA sendiri tidak memungut biaya sepersen pun dalam memberikan manfaat dari apa yang dihasilakan oleh TPA itu sendiri serta adanya pengolahan sampah organik menjadi pupuk melalui proses komposting dan pembuatan pupuk organik plus yakni pencampuran kompos dengan pupuk kandang.

TPA ini juga menjadi tempat Laboratorium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Persampahan sekaligus sebagai objek wisata edukatif. TPa ini setidaknya menerima sampah dari 87 TPS yang ada di daerah malang, bagaimana tidak dengan banyaknya sampak yang tertimbun dari banyaknya tps TPA Talangagung dapat lmenjadikan TPA tersebut sebagai kawasan edukasi dan tidak bau sama sekali sungguh hal yang sangat menarik dan menakjubkan. 

Dengan sistem sanitary Landfill, tidak ada tumpukan sampah yang menggunung. Beitu sampah datang, ada yang langsung dimasukkan dalam lubang timbun sedalam 1,2 meter yang sudah dipasang alat pelengkap gas metan, pipa pengalir air lindi, sehingga semakin sampah menumpuk semakin banyak gas yang dihasilkan tanpa merusak keindahan TPA tersebut dan juga memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi masyarakat sekitar.

Tempat pembuangan akhir Talang Agung merupakan salah satu TPA yang paling terkenal dari beberapa TPA di eluruh Indonesia, karena selain beperan sebagai tempat pendahurulangan sampah, TPA ini juga menyediakan taman edukasi berwawasan lingkungan asri. Hal ini mematahkan anggapan masyarakat selama ini bahwa setiap TPA merupakan tempat yang bau, kotor, menjijikan, sarang penyakit dan lain sebagainya. 

Sehingga membuat mereka enggan untuk setidaknya peduli terhadap lingkungan dan lebih memilih membuang sampah di jalan-jalan atau bahkan sungai. Mereka tidak mengerti akan ancaman yang sebenarnya mengintai dari apa yang mereka perbuat. Dan dengan adanya TPA ini justru menjadi solusi bagi penanganan masalah sampah memang menjadi sumber bencana bila tidak jeli dalam mengelolanya.

Pengelolaan sampah yang baik, jeli, dan benar justru membuat sampah itu teman bagi manusia bukan sebagai musuh manusia. Kebanyakan orang menganggap bahwa sampah merupakan musuh mereka, hal itu wajar karena mereka belum mengetahui bagaimana seharusnya memanfaatkan sampah itu dan belum mengetahui bagaimana seharusnya memanaje sampah itu. 

Dengan berbekal kita datang dan mengamati bgaimana cara pengeloaan sampah yang ada di TPA Talang Agung kita dapat mengetahui ternyata betapa besar manfaat dan kegunaan sampah itu sendiri. Mulai dari gas metan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, penggunaan metode pengolahan sampah system sanitary landfill yang diterapkan oleh TPA ini membuat mereka dapat memproduksi gas metan dalam jumlah besar sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar TPA. 

Selain itu, hasil penguraian dari sampah yang sudah keluar gas metannya  bisa digunakan sebagai pupuk organik yang dapat dijual kepada penduduk atau toko petani, sampah-sampah daur ulang berupa ban, plastik, kertas, dll dapat digunakan kembali sebagai kerajinan yang memiliki harga jual seperti sendal ban dan masih banyak lagi.

Suasana TPA Wisata dan Edukasi Talangangung memang sangat nyaman. Kondisinya begitu rindang dengan banyaknya pohon pelindung. Itu masih ditambah lagi dengan fasilitas berupa rest area atau tempat istirahat. Sejak 2009, TPA Talangagung memang berubah wajah. Tak 'seseram' seperti yang dibayangkan. Juga tidak berbau dan lumayan untuk tempat mencuci mata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline