Lihat ke Halaman Asli

Maimai Bee

Penulis

Yuri

Diperbarui: 1 November 2022   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Pexels-haazhirr

Namanya Yuriana Juana. Usianya 29 tahun. Ia baru saja mengubur suaminya yang ketiga, Bryan rekan sejawatku. Bryan adalah dokter spesialis jantung yang kompeten. Sungguh ironis, kematian Bryan disebabkan oleh serangan jantung: myocardial infark, bidang yang sangat dikuasainya.

Yuri tampak menunduk di pusara, wajah cantiknya tersamar selendang hitam yang menutupi kepala. Pemakaman sudah sepi dari pelayat, menyisakan kerabat dan kami sahabat almarhum.

Aku bergerak hendak menghampiri Yuri. Sore ini adalah shift jagaku, aku harus kembali ke rumah sakit.


"Hei, kau mau ke mana John? Jauhi janda kembang itu!" Kevin menarik bahuku.


"Apa maksudmu? Yuri adalah isteri rekan kita. Please, jangan ngomong kasar begitu," ujarku geram dengan gigi rapat. 

 
"Kau tahu maksudku, John," tukasnya," jangan jatuh pada pesonanya. Perempuan itu iblis, John."


Aku menggeleng. "Aku cuma mau pamit pulang. Sore ini giliranku jaga."


Kevin melepas cengkramannya.

Aku pun bergegas mendatangi Yuri, kupandang wajah dukanya saat mengucapkan salam perpisahan. Tampak lingkaran hitam di mata sembabnya, kelihatan ia tidak tidur semalam. Mungkin menjaga Brian di masa kritisnya.


"Yur, aku turut berduka. Kamu yang sabar, ya," ujarku meremas bahunya lembut.


"Terima kasih, John," jawabnya pelan, nyaris tidak terdengar di telingaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline