Lihat ke Halaman Asli

Mohamad AB

Karyawan

Penyuluhan DBD Model SMK, Lebih Memikat

Diperbarui: 26 Januari 2019   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kita mengapresiasi bahwa kesadaran  pemerintah desa akan kesehatan sudah  menjadi kebutuhan pokok yang  mendesak dan tingkat urgensinya  menjadi skala prioritas . Membaca realita ini  SMK  Manuda   menjadi lebih terpanggil untuk  membakukan langkah yang bisa dilakukan untuk ikut berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat  khususnya dalam bidang kesehatan.

Lebih jauh, peran SMK seperti yang digadang oleh Presiden Jokowi untuk ikut bertranformasi menjadi pionir pemberdayaan masyarakat desa serta bisa mengadopsi kearifan lokal  yang  sangat strategis adalah penting. Lalu bagaimana caranya ? inilah PR besar kita wabil khusus para insan pendidik.

Apalagi, seiring  majunya pola pikir masyarakat,sekolah eklusif  laksana menara gading akan semakin dilupakan  masyarakat. Karena masyarakat  sedang menuntut  peran yang nyata  bagi kemajuan daerahnya, agar sekolah  bersikap inklusif menjadi menara air.Konsep ini ,telah menginspirasi  banyak perubahan yang dinamis.Diantaranya menjadikan sekolah sebagai sumber ilmu bagi pencerdasan masyarakat sekitarnya.

Sementara itu peran SMK semakin dipertajam, menurut presiden  harus menjadi menjadi agen pembaharu di daerahnya. Kontek ini menjadi perwujudan revitalisasi yang dituangkan dalam sepuluh langkah revitalisasi SMK. Seperti yang termuat dalam buku revitalisasi SMK  terbitan Dikbud 2017.

Sejalan dengan arah kebijakan presiden, SMK di daerah sangat berpeluang untuk ikut serta berpartisipasi. Kondisi ini  secara ekplisit telah menciptakan kultur baru berupa  keharusan  agar sekolah  ikut serta  berperan serta dan  menunjukkan kepeduliannya  bagi lingkungan sekitar yang semakin terasa manfaatnya  bagi  masyarakat  berupa pencerdasan lingkungan sekitar.

Sebuah gambaran nyata ,salah satu SMK yang telah melakukan fungsi  yang seperti presiden harapkan agar  berperan serta  membangun  daerah khususnya bidang kesehatan  secara sederhana sudah ditunjukkan  oleh  SMK  Ma'arif NU 2 Ajibarang (Manuda) yang telah menyelenggarakan  program kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa Penyuluhan DBD  Model SMK Manuda ,di desa  Karangtengah, kec. Cilongok kabupaten Banyumas,Jateng,yang dilakukan tanggal  25 Januari 2019  yang dibuka pukul pukul 13.00 W.I.B.

Kegiatan ini  terselenggara atas kerja sama  sekolah dgn pemdes Karangtengah dan Puskesmas 1 Cilongok. Meskipun dalam cuaca yang  kurang bersahabat ,dengan kondisi hujan namun acara ini tetap menarik , mampu memberikan  manfaat kepada 30 an  peserta dari perwakilan  desa  Karangtengah yang hadir mengikuti acara.

Berbeda dengan sekolah lain,bagi sekolah  yang telah memperoleh  juara 3  Olimpiade  siswa Farmasi Indonesia se Jawa ini,lebih mendorong peran siswa  dalam pemberdayaan masyarakat secara nyata . Sehingga dalam sesion presentasi pemberdayaan masyarakat  ini  justru menampilkan kepiawaian  presentasi siswa. Mirip program pengabdian masyarakat  seperti KKN  yang biasa dilakukan mahasiswa perguruan tinggi .Untuk menjamin kelancaran dalam sesi tanya jawab didampingi oleh guru kesehatan serta didukung  tenaga dari Puskesmas  setempat.

Model penyampaian materi yang menarik  dengan kolaborasi kompak  menampilkan penyajian  materi penyebab DBD yang disampaikan oleh  siswa manuda  jurusan keperawatan  yang dilanjutkan  dengan   mekanisme pencegahan DBD   dengan menggunakan  tanaman sereh  oleh siswa  jurusan Farmasi. Dari pihak sekolah  selain materi  kesehatan  juga  menyampaikan  Sosialisasi program sekolah & Ponpes oleh WKS  Kesiswaan,Ulil Azmi,S.Pd.,M.Pd.

Selanjutnya  materi lain  yang  sangat  urgen  berupa Sosialisasi HIV yang  dibawakan  oleh  dr. Rizka dari Puskesmas 1 Cilongok,Banyumas.

Kemasan acara yang dipimpin oleh  WKS Humas SMK Manuda , Saeful  Azis,S.Pd ini  ternyata cukup  ragam bukan sekedar penyuluhan kesehatan  namun juga  menyajikan hiburan  sebagai pra acara berupa  pentas  musik tradisional  Banyumas " Kentongan "  serta  organ tunggal. Bahkan dilengkapi dengan  penyelenggaraan   cek kesehatan  gratis untuk masyarakat  desa  oleh  SMK Manuda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline