Lihat ke Halaman Asli

Mas Yunus

TERVERIFIKASI

Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Pesona Indonesia dari "Bukit Bulu" hingga "Kota Seribu Sungai"

Diperbarui: 24 Desember 2017   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintu Gerbang Wisata Taman Langit, Kota Batu/Dokumentasi Pribadi

Melakukan perjalanan wisata adalah momen yang menyenangkan, apalagi di saat musim liburan seperti akhir tahun ini. Ada yang suka melakukannya dengan solo travelling, pergi bersama pasangan, komunitas, atau keluarga tercinta.

Sebagian orang suka pergi ke pantai atau pegunungan. Sementara yang lain mungkin menyukai wisata budaya, wisata sejarah, atau wisata religi. Berwisata sudah menjadi gaya hidup masyarakat urban. Bahkan, kini sudah bermunculan ragam "wisata halal".

Di lain pihak, pemerintah gencar menggemakan "Wonderful Indonesia" hingga ke mancanegara. Harapannya, turis asing berdatangan ke Nusantara, negeri yang kaya dengan keindahan alam, seni budaya, dan religi. Sektor pariwisata terus dikembangkan.

Seiring dengan trend itu, pelaku wisata di daerah pun turut meresponnya. Laksana jamur tumbuh di musim hujan, tempat-tempat wisata baru bermunculan di daerah-daerah. Ada wisata bunga di "Taman Bulu" Kota Batu (Malang Raya), hingga wisata air di kota berjuluk kota "Seribu Sungai" (Banjarmasin).

Berikut ini kurasi lima konten wisata terbaikku sepanjang tahun 2017 di Kompasiana versi saya, setelah sebelumnya sempat mengunjungi wisata terbaik di Bintan Resorts, Kepri, berkat Blogtrip Kompasiana.

Taman Bunga di atas "Bukit Bulu" 

Pertama, tulisan saya berjudul Sensasi Taman Bunga di "Bukit Bulu", menggambarkan pesona Batu Flower Garden (BFG) di atas bukit. Taman wisata ini mengusung konsep All about Flower. Tempatnya begitu instagramable. Lokasinya menyatu dengan kawasan Wanawisata Coban Rais, Batu, Jawa Timur.

Batu Flower Garden/Dokumentasi Pribadi

Batu Flower Garden/Dokmentasi Pribadi

Mengapa disebut "Bukit Bulu"? Konon, dahulu kala tempat itu ditumbuhi aneka jenis tanaman yang berbulu. Tempat itu mulanya biasa-biasa saja. Namun setelah "disulap" menjadi BFG tanpa merusak kontur hutan, pengunjung berdatangan. Pengelola kedai coffee, tukang ojek, tukang parkir, hingga tukang pijat pun kebagian aliran rezeki.

BFG menyajikan ragam tanaman bunga dengan view alam pegunungan dan pepohonan pinus. Berdiri sejumlah spot foto yang menarik, seperti spot I Love You, hammock tower, dan gardu pandang. Spot I Love You misalnya, menawarkan sensasi foto di atas papan berbentuk daun waru yang menjorok di atas tebing. Sarat sensasi.

Aktivitas utama di BFG adalah jalan-jalan mengelilingi kebun bunga, bermain ayunan, berfoto ria, atau sekedar "ngopi" di kafe. BFG cocok bagi generasi "zaman now".

Pepohonan pinus di sekitar kawasan Batu Flowe Garden/Dokumentasi Pribadi


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline