Lihat ke Halaman Asli

M. Hafid

Freelancer writer

Era Keemasan Sepak Bola Indonesia di Depan Mata

Diperbarui: 11 Desember 2022   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Timnas Indonesia meraih gelar juara pada Piala AFF U22 2019 lalu. Foto: istimewa.

Sepak bola Indonesia memang saat ini masih berada di pusaran kegagalan, di setiap ajang sepak bola mulai dari tingkat Asia dan dunia, Indonesia hanya menerima kegetiran dan pengalaman pahit seakan keberuntungan sedang memusuhi sepak bola Indonesia.

Namun kita perlu membangun optimisme bahwa sepak bola Indonesia tidak akan selamanya terpuruk, bola yang bundar bisa bergelinding kemana saja termasuk juga bisa ke Indonesia. Sepak bola Indonesia akan segera torehkan catatan emas dalam setiap laga yang diikuti.

Selain kultur optimisme yang dibangun sedemikian rupa tapi ada hal yang lebih krusial untuk segera dibenahi jika ingin sepak bola Indonesia mencapai era keemasan, yaitu revolusi liga di Indonesia. Sepak bola Indonesia akan bangkit jika liga di Indonesia yang masih carut-marut dirombak total.

Revolusi liga di Indonesia menjadi hal penting karena terlalu banyak catatan buruk dalam setiap aspeknya, hal itu yang kemudian kepercayaan masyarakat terhadap sepak bola meluntur, termasuk juga sponsorship yang tidak berminat masuk ke liga Indonesia.

Ditambah lagi adanya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema yang diakibatkan oleh ketidakbecusan pengelolaan liga yang saat ini tengah bergulir yaitu liga 1. Tragedi itu lantas bukan hanya mengubur ratusan mayat tapi juga mengubur harapan masyarakat terhadap sepak bola Indonesia.

Apa yang Harus Direvolusi?

Era keemasan sepak bola Indonesia akan segera tercapai. Harapan ini memang tampak berlebihan namun itu bukan perkara yang tidak mungkin. Era tersebut bisa diraih jika liga Indonesia sudah diremajakan, dalam artian sudah mengalami revolusi secara total.
Revolusi yang harus dilakukan terdapat dalam dua hal. Pertama, segi struktural. 

Revolusi secara total itu harus merombak pihak-pihak yang menangani liga-liga di Indonesia dan yang dinilai tidak memiliki kemampuan dalam manajerial dan tidak memiliki wawasan yang luas dalam perkara memajukan sepak bola.

Revolusi struktural ini harus dilakukan mulai dari tingkat atas hingga tingkat terbawah dan tidak terkecuali pada wasit. Tingkat atas ini juga termasuk para pemimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan para direktur di setiap liga yang dilaksanakan di Indonesia.

Revolusi ini sebagai upaya penyegaran dan aktualisasi para pihak yang menangani liga di Indonesia agar posisi tersebut diduduki oleh orang-orang yang tepat. Jika orang yang minim wawasan, minim pengalaman, dan tidak profesional menduduki posisi itu, maka hanya menjadi penghambat laju sepak bola Indonesia untuk meraih kesuksesan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline