Lihat ke Halaman Asli

M. Hafid

Freelancer writer

Presiden Jokowi Ingin Erick Thohir Jadi Ketua PSSI?

Diperbarui: 7 Desember 2022   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo (tengah) bertemu dengan Erick Thohir (kanan) dan Shin Tae-yong (kiri). Foto: Instagram @erickthohir.

Reformasi kepemimpinan di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan segera bergulir melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan dihelat pada 16 Februari mendatang. Dengan adanya KLB dan pergantian kepengurusan, rasa-rasanya sepak bola Indonesia akan menemui jalan terang.

Pelaksanaan KLB ini selain sebagai dampak dari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang akibat pengelolaan yang tidak profesional juga sebagai upaya memutus mata-rantai kegagalan sepak bola Indonesia di tingkat nasional, Asia, dan dunia.

Pada mulanya, KLB ini akan digelar pada Maret 2023, namun FIFA memerintahkan agar pelaksanaannya dipercepat, entah apa yang menjadi pertimbangan dari FIFA tapi jika ditelisik lebih jauh, saya melihat ada berbagai pihak yang menginginkan pergantian kepengurusan PSSI secara cepat agar persoalan rumit yang ada di tubuh PSSI segera sirna, tentu itu niat yang baik untuk masa depan sepak bola Indonesia.

Sebelum ada keputusan KLB ini, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dikomandoi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan juga sebagai respons atas tragedi Kanjuruhan itu telah menyarankan agar Ketua PSSI saat ini yakni Muhammad Irawan atau Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya. Alih-alih menyatakan mundur, dia malah bergeming seakan tindak mendengar saran tersebut.

Ketidakpedulian Iwan Bule terhadap saran tersebut hanya menjadi preseden buruk untuk sepak bola Indonesia. Parahnya lagi, Iwan Bule seakan tidak bersalah atas tragedi di Malang tersebut, pasalnya dia masih ingin maju sebagai calon ketua PSSI pada KLB mendatang ini.

Titah Jokowi kepada Erick Thohir

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi ketua PSSI. Hipotesis ini didapatkan berdasarkan tindakan Jokowi yang dinilai memberikan ruang kepada Erick Thohir untuk menjadi "juru selamat" kala PSSI terancam terkena sanksi FIFA.

Ruang yang diamanahi oleh Jokowi kepada Erick Thohir yakni untuk menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino. Tugas yang diberikan kepada Erick Thohir itu untuk melakukan lobi-lobi agar PSSI sebagai lembaga yang menaungi persepakbolaan Indonesia tidak dikenakan sanksi.

Padahal, pada saat itu masyarakat Indonesia sudah khawatir dan yakin bahwa PSSI akan dibekukan kembali sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Beruntungnya, akibat lobi-lobi yang dilakukan Erick Thohir membuahkan hasil manis, PSSI terselamatkan dari sanksi.

Kepercayaan Jokowi kepada Erick Thohir dengan diberi tugas sedemikian berat itu tidak serta-merta dimaknai secara sederhana, bahwa itu tugas biasa dari seorang atasan kepada bawahan. Namun perlu dilihat juga bahwa hal itu menjadi simbol dari keinginan serta dukungan Jokowi agar Erick Thohir bisa menjadi ketua PSSI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline