Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Lutfi

Tenaga pengajar dan penjual kopi

Pentingnya Literasi Informasi Kesehatan Bagi Masyarakat

Diperbarui: 4 April 2020   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi literasi informasi kesehatan | Sumber: koran-jakarta.com

Sepertinya literasi informasi kesehatan belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Terlebih ketika terjadi wabah penyakit seperti sekarang ini. Buktinya, kasus telur yang beberapa hari lalu sempat menghebohkan masyarakat. Katanya telur dapat menangkal virus corona dan ternyata itu tidak benar. Bukti lainnya yang lebih besar, imbauan jangan mudik bagi orang yang merantau tidak dihiraukan oleh si perantau. Mereka abai dengan kondisi kesehatannya apakah terjangkit virus atau tidak, apakah dapat merugikan orang lain atau tidak. Mereka lebih memilih mudik daripada mengikuti imbauan pemerintah untuk tinggal di rumah dan physical distancing.

Istilah-istilah baru terkait dengan masalah virus corona seperti ODR, ODP, PDP, suspect dan physical distancing menjadi istilah yang belum familiar bagi masyarakat juga turut menambah kebingungan masyarakat. Hingga pada akhirnya, ada beberapa orang yang menyamaratakan istilah tersebut dengan sebutan corona. Perihal kasus kelangkaan masker pun juga begitu, sebagian masyarakat memborong persediaan masker yang ada di toko-toko untuk dipakai. Padahal pemerintah sudah menjelaskan bahwasannya yang menggunakan masker adalah orang yang positif terpapar virus Corona.

Dari beberapa bukti dan kasus yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya literasi informasi kesehatan. Dengan literasi informasi yang baik, masyarakat dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi pandemi virus corona ini. Oleh karena itu, literasi informasi kesehatan dalam masyakarat perlu ditingkatkan.

Dalam usaha meningkatkannya, literasi ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah saja. Akan tetapi, literasi informasi kesehatan menjadi tugas bersama, mulai dari pemerintah pusat sampai pada pemerintah paling bawah yaitu desa atau kelurahan.

Akan menjadi usaha yang percuma manakala pemerintah pusat, provinsi, dan daerah yang menggemborkan usaha pencegahan tetapi tidak diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menekan penyebaran virus corona melalui gerakan literasi informasi kesehatan di masyarakat.

Keterlibatan aparat desa atau kelurahan

Aparat desa/kelurahan sebagai wakil masyarakat dalam lingkup kecil dapat mengontrol masyarakat dalam satu desa. Aparat desa/kelurahan dapat menyediakan berbagai sumber informasi tentang virus corona dan cara menanggulanginya. Informasi-informasi tersebut dapat berbentuk fisik mau non fisik. Dalam bentuk fisik seperti banner, selebaran atau aparat desa sendiri mengunjungi masyarakatnya. Non fisik dapat berupa informasi yang dikirim melalu media sosia seperti WhatsApp m dan Facebook. Aparat desa dapat menggunakan dana desa untuk mencegah virus corona ini.

Keterlibatan beberapa otoritas kesehatan

Desa maupun kelurahan dapat melibatkan pihak puskesmas, posyandu, bidan dan perawat desa/kelurahan untuk membantu menyosialisasikan pandemi virus corona, pentingnya menjaga kesehatan, dan pola hidup yang sehat untuk menjaga daya tahan tubuh.  Selain itu, otoritas kesehatan dapat mengedukasi cara membuat sanitaizer dan cairan disenfektan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Keterlibatan organisasi kepemudaan

Organisasi kepemudaan seperti karang taruna dapat turut andil dalam pencegahan penyebaran virus corona. Organisasi kepemudaan ini dapat menjadi aktor penting dalam menyampaikan informasi yang tepat kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan usaha pencegahan virus corona. Peran penting karang taruna dalam menyampaikan informasi disebabkan oleh kedekatannya dengan masyarakat. Dengan begitu, karang taruna dapat mengedukasi masyarakat setempat dengan berbagai pendekatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline