Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer dengan Label Bintang Cinta

Diperbarui: 5 Agustus 2020   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana.com

Judul artikel di atas merupakan bagian dari artikel kers sang numberolog pertama di Indonesia, siapa lagi kalau bukan pak Rudy Gunawan. Pak Rudy memberikan kalimat itu khusus untuk dua kers, dan salah satunya itu saya di dalam artikel hobinya yang berjudul "Kubagikan Jimat Sakti bagi Kompasianer Melalui Tulisan Ini" yang ditayangkan di K pada tanggal 31 Juli 2020 kemarin.

Kers Rudy memberikan jimat ini karena mayoritas artikel yang saya tulis merupakan puisi-puisi cinta. Selaras dengan jimat dari pak Rudy yang memberikan label bintang cinta Kers, saya juga pernah menerima label pakar cinta K dari Kers bg Boris Toka Pelawi. Label itu saya dapatkan saat Kers bg Boris meninggalkan jejak komentar pada artikel saya per tanggal 10 Juni 2020. Menurut saya pribadi alasan bg Boris meninggalkan jejak komentar itu karena artikel fiksi saya mayoritas beraroma cinta.

Namun saya lebih menyukai label atau jimat dari pak Rudy Gunawan. Kenapa? Ya karena pernyataan atau kalimat "Bintang Cinta Kers" itu lebih memikat hati dan lebih masuk di akal bagi saya. Kalau label dari bg Boris itu teralu berat dan itu bukan saya, bagaimana bisa saya dikatakan pakar cinta K hanya karena puisi-puisi saya beraroma cinta.

Kembali ke judul artikel ini, bintang cinta di Kompasiana adalah kalimat yang menarik dan memikat hati saya. Puisi cinta yang saya tuliskan memang menjadi bintang di dalam hati saya. Sejak bergabung di platform blog K November 2018, yang merajai artikel yang saya tayangkan adalah artikel fiksi yang mengandung unsur cinta.

Saya menyadari bahwa menulis puisi tentang cinta itu membahagiakan perasaan saya. Dan saya menolak untuk dikatakan "Pakar Cinta di Kompasiana" tapi saya menerima jika dikatakan "Bintang Cinta Kompasianer". Walau lebih banyak Kers yang jauh lebih memikat dengan puisi cintanya, tapi entah kenapa label bintang cinta ini saya terima dan sudah dua kali pula, itu pun dari Kers centang biru yang memiliki pesona tersendiri di bidangnya.

Saya minta maaf jika saat artikel ini ditayangkan, ada Kers yang merasa ini berlebihan dan sebenarnya saya tidak pantas mendapatkan label bintang cinta. Saya akan tetap menerima hal itu, itu hak setiap Kers untuk berkomentar. Tapi yang pasti, saya akan terus menulis puisi yang beraroma cinta, sampai saya tidak bisa lagi menulis puisi.

Menulis puisi cinta di K itu seperti candu yang menyenangkan hati. Kecintaan saya pada puisi-puisi cinta itu memiliki rasa manis yang levelnya tinggi. Seperti puisi cinta yang tercipta, pastilah puisi itu akan memiliki kenangannya tersendiri demikian pula label bintang cinta yang terjalin pada nama saya di K akan menjadi kenangan tersendiri di perjalanan hidup yang saya lalui.

Salam puisi cinta

***
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline