Lihat ke Halaman Asli

Semua yang Dijalani adalah yang Terbaik

Diperbarui: 29 Juli 2022   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar. Sumber: Doc. Pribadi

Salam sehat dan sejahtera,

Saat membuka akun saya ini, para pembaca akan mengenal saya dengan nama Lusiana Roamer. Inilah saya, ibu dua anak yang akan memasuki usia setengah abad. Menuliskan ini semua bukan maksud untuk menyombongkan diri ataupun yang lainnya. Saya hanya ingin menuliskan, mencurahkan, apa yang sudah dan sedang saya alami. 

Karena apa yang akan saya sombongkan? Saya tidak memiliki apa-apa. Saya hanya memiliki hati dan perasaan yang selalu berusaha tulus dan ikhlas. Yang selalu berusaha berbuat baik, meskipun sering mendapatkan perlakuan tidak baik. Karena yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah SWT.

Dalam berprofesi, dua tahun saya memiliki pengalaman kerja di dunia perbankan. Pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. 

Cita-cita saya saat SMA adalah menjadi hakim...hheeee.. tapi nasib berkata lain. Saya gagal memasuki perguruan tinggi negeri yang saya inginkan, karena faktor ekonomi. 

Akhirnya saya berpikir untuk mengambil kuliah yang bisa langsung mendapatkan pekerjaan. Perawat, menjadi pilihan saya. Tapi sekali lg, waktu dan kesempatan belum berpihak pada hidup saya. Saya kembali gagal memasuki akademi perawat yang diinginkan, karena ada masalah keluarga saat itu. Pada akhirnya, saya memilih untuk bekerja selepas SMA. 

Dengan berbekal keahlian dari salah satu lembaga kursus akuntansi di kota saya saat itu, saya diterima di salah satu perbankan swasta, tentunya dengan referensi seseorang yang membantu saya saat itu, karena beliau menghargai niat saya untuk membahagiakan ibu saya saat itu.

Dua tahun saya di dunia perbankan. Alhamdulillah, saat kita selalu berbuat baik, ternyata saat itu saya juga dikelilingi oleh orang-orang baik. Selepas dari lembaga perbankan, saya langsung ditawarkan untuk membantu usaha rekan kerja yang bergerak di bidang telekomunikasi. 

Tidak ada kata menganggur, karena saya langsung diajak bergabung bekerja saat itu. Kami merintis usaha dari nol, dan dengan ketekunan tim, akhirnya usaha kami berkembang pesat. 

Dari yang tadinya berkantor di tempat kecil, sampai bisa memiliki lahan yang luas untuk operasional kantor. Namun, kegiatan usaha kami menurun drastis, saat terjadinya krisis moneter. Usaha yang saya jalani bersama rekan-rekan, harus terkena imbasnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline