Lihat ke Halaman Asli

Pandangan Tokoh terhadap Filsafat Pendidikan Esensialisme

Diperbarui: 9 Juni 2020   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr. wb.
Anyeong yarobun :)

Disini kita akan membahas tentang filsafat pendidikan Esensialisme. Langsung aja yaa!!!

A. Pengertrian
   Esensialisme berasal dari kata bahasa inggris "esensi" yang artinya pokok,sedangkan Isme itu sebuah aliran. Sehingga esensialisme berarti sebuah aliran yang ingin kembali ke kebudayaan lama sebagai warisan sejarah karena sudah terbukti keunggulannya dalam kebaikan-kebaikan. Esensialisme pertama tumbuh pertama kali di Amerika. Esensialisme juga dipengaruhi oleh filsafat idealisme juga filsafat realisme.
    Menurut aliran ini pendidikan itu harus berpijak pada nilai nilai  yang dapat memiliki kejelasan juga kestabilan. Filsafat esensialisme ini dalam dunia pendidikan menjaga kebudayaan atau kebiasaan dulu tetapi tetap peserta didik boleh menyampaikan pendapat atau ide ide baru tanpa merubah kebudayaan itu sendiri. Tujuannya adalah untuk mendidik seseorang agar bisa dan lebih berguna serta kompeten.

B. Tokoh

1. William Cbagley
    Beliau mempunyai 3 pendapat. Yang pertama, beliau berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme memiliki ciri menanamkan sebuah keyakinan yang kuat dan tahan lama terhadap peseta didik. Yang kedua, menurut beliau arahan dari orang dewasa pada saat masa balita akan lebih melekat dibandingkan saat sudah dewasa. Ketiga, beliau menekankan kedisiplonan karena menurutnya untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan pesrta didik haris bisa mendisiplinkan diri sendiri.

2. Johan Frieddrich Herbart
    Lahue pada 4 mei 1776 dan meninggal pada 14 Agustus 1841 di Jerman. Beliau berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan tuhan. Maksudnya disini untuk menerima dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri yang telah diberikan oleh Tuhan.

3. Willam T Haris
    Beliau berpendapat bahwa seharusna sekolah atau lembaga pendidikan itu memelihara nilai nilai yang turun temurun yang tentunya harus sesuai dengan keadaan masyarakat. Hal ini bertujuan agar meski nantinya peserta didik mempunyai pendidikan tinggi, mereka tidak melupakan kebudayaan serta sopan santun yang ada di masyarakat.

4. Johan Frederich Frobel
    Frobel berpendapat bahwa tugas dari pendidikan adalah mengarahakan peserta didik untuk menyadari dirinya sendiri secara murni sesuai dengan fitrah, tentunya yang sesuai juga dengan realitas. Menurut Frobel, anak anak itu bagian dari alam yang berekspresi aktif, sehingga menyebabkan mereka itu tunduk akan hukum alam.

Nah mungkin itu saja untuk minggu ini. Semoga kita slalu sehat dan slalu dalam lindunganNya.

Bye bye, see you next week :))

Wassalamualaikum wr. wb.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline