Lihat ke Halaman Asli

Lukmanul Hakim

Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Di Manakah Kau Blangko E-KTP?

Diperbarui: 9 Januari 2020   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : http://rri.co.id/

" Sampai kapan yah, e-KTP saya jadi. Sudah setahun lebih pakainya SUKET terus (Suket = Surat keterangan sementara pengganti KTP)", ucap salah satu warga dan beberapa para aktifis media sosial yang menanyakan hal demikian.

Apa sih susahnya menyediakan blangko e-KTP, toh pelakunya juga sudah tertangkap (baca: setya novanto). Inilah wajah pelayanan publik negeri kita.

Jujur penulis tidak habis pikir dengan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah dari pusat sampai tingkat kecamatan. Dalam hal ini, penulis hanya menyoroti e-KTP yang sampai saat ini persediaannya masih kosong. Sehingga ini menjadi cacat layanan, manakala sampai saat ini masih belum beres ketersediaannya.

e-KTP tersedia saat ada kepentingan

sumber : https://www.ayobogor.com/

Jangan asal tuduh begitulah, apa betul informasinya ? Nah, penulis ingin menjelaskan sedetail detailnya terkait ketersediaan blangko e-KTP. Beberapa minggu sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019. Kenapa ini Harus Terjadi Ani...? Kenapa ? Tentunya kau tahu bukan bahwa selama ini aku lakukan demi kau Ani...Tapi selama ini kau khianati, Kau hancurkan (cuplikan dialog Rhoma - Ani dalam film Gitar Tua )

Kenapa e-KTP tersedia saat ada kepentingan politik saja ? Kenapa ? Coba Jelaskan ? Penulis menyaksikan sendiri saat itu, karena kebetulan menjadi Panwaslu Kecamatan dan stand by di kantor kecamatan, jadi tahu perkembangannnya.

Saat itu, semua KTP hampir jadi blangkonya, dikirim langsung dari pusat, termasuk blangko e- KTP pun tersedia. Ironisnya, justru banyak juga blangko yang KEMBAR. Bahkan saat itu, diharuskan bagi perangkat Desa untuk membagikan e-KTP kepada warga sekitar yang sudah jadi e-KTP nya.

Lalu saat ini, dimanakah kau blangko ? Seakan hilang ditelan bumi. Tak berbekas tanpa batas. Entah sampai kapan kekosongan blangko e-KTP. Buat apa banyak kartu, ada kartu Indonesia Pintar, Kartu Pra-Kerja dan sebagainya, kalau kartu sakti yang satu ini yakni e-KTP masih KOSONG. Penulis hanya berharap bagi Pemerintah menyediakan blangko e-KTP, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah menjadi tumbuh.

Jangan biarkan pandangan negatif selalu muncul di benak masyarakat, kalau masih terus pelayanan buruk maka tidak salah dengan pendapat seorang ahli yang bernama Gasper (2002) berpendapat bahwa birkorasi telah kaku, mati.

Gasrper menekankan dan mengingatkan bahwa sejak awal aparatur pemerintah atau birokrasi baik di daerah maupun pusat merupakan orang-orang yang dipercaya dan diberi mandat oleh negara untuk rakyat.  Efektifitas kerja pemerintahan harus dapat diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Apa harus menunggu 5 tahun lagi ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline