Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Testimoni Samber THR: Setelah 33 Hari Nonstop Menulis, Inilah Artikel Ter...

Diperbarui: 8 Juni 2019   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi | unsplash.com

Alhamdulilah yah sesuatu.

Setelah berhasil membayar lunas semua tantangan yang ada, rasanya kurang afdal jikalau tidak muncul testimoni bagaimana proses menulis dibalik 33 hari nonstop itu. Ya, apalagi tahun lalu saya juga sempat mengabadikannya dalam sebuah artikel (baca disini). Biar adil. Inilah tulisan yang terlahir dari membuat tulisan. Bisa gitu yak?

33 Hari Nonstop Menulis Itu..

Samber, Satu Ramadan Bercerita, menyapa kembali.

Bukan kali pertama perhelatan ini terjadi, masuk tahun kedua dan rasanya makin seru saja. Mungkin ini juga dampak dari hadiah yang  bukan kaleng-kaleng, yaitu sebuah motor matic. Ngaku sajalah.

Karena hadiahnya yang makin menggoda, maka tak heran jika kompasianer pun makin bergairah untuk mengikutinya. Walau dengan syarat yang cukup lumayan membuat ngos-ngosan juga. Menulis selama 33 hari dengan tema yang berbeda, dengan 6 topik misteri yang baru diumumkan H-2 sebelum dimulai. Dibandingkan yang tahun lalu, sepertinya hadiah yang dijanjikan sebanding dengan level kesulitan (dan godaan untuk berhenti) meningkat.

Apalagi beberapa tema memang menuntut kita untuk melakukan sesuatu. Seperti di hari ke-7 yang mengharuskan peserta membuat artikel disertai dengan video, yang itu berarti selain menulis kita juga harus mampu menyuguhkan video. Nggak mudah lho, Ferguso. Padahal itu baru di minggu pertama, yang kalau sudah gagal melakukan ya jangan ngarep bisa mendapat hadiah utamanya. Namun, yang lebih mengerikan adalah apabila kegagalan di awal ini membuat kita makin malas untuk menulis kedepannya. Jangan.

Tidak sampai disitu, tantangan di minggu ke-2 juga tidak kalah menggoda untuk jadi usai sudah. Terutama di hari ke-14  di mana tema yang diangkat mengharuskan para peserta untuk melakukan reportase lagi. Kali ini membahas sosok, mintanya pengusaha pula. Dan dadakan, dong. Duh, rasanya dititik ini banyak sekali godaan untuk berhenti mumpung belum terlalu jauh, masih ditengah-tengah. Tetapi, juga sayang karena sudah setengah jalan kok malah memilih untuk putar balik padahal jarak antar asal dan tujuan sudah hampir sama. Aiiihh.

Untunglah di minggu berikutnya 3, 4, dan 5, tidak terlalu banyak menutut apa-apa. Pun juga mungkin karena sudah mulai enak dan menemukan ritmenya.

Godaan yang banyak muncul justru banyak yang berasal dari kita sendiri seperti rasa malas, merasa bosan, jenuh dan yang paling berdampak adalah karena sudah memasuki pertengahan Ramadan sampai jelang Lebaran biasanya waktu yang kita miliki jadi terbagi ke mana-mana. Seperti membantu ibu membeli kue lebaran, mencari kain untuk baju baru, pergi mudik ke luar kota dan tentu menghabiskan waktu berharga bersama saudara yang tidak lama jumpa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline