Lihat ke Halaman Asli

Jalan-jalan di Jogja

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13362816161997395835

Jalan-jalan di Jogja bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu: [caption id="attachment_179524" align="aligncenter" width="382" caption="naik vespa orange (dok. pribadi)"][/caption] Naik sepeda motor, tentunya segala persiapan seperti jaket, helm, dan jas hujan harus selalu menempel pada pengemudi maupun yang dibonceng. Bagi wanita, helm selain melindungi kepala juga merusak tatanan rambut, apalagi kalau cuaca panas, begitu helm dibuka, rambut menjadi lepek dan sedikit lembab, resiko bagi wanita, mau selamat atau kepala pecah. [caption id="attachment_179525" align="aligncenter" width="391" caption="layak pembalap becakgp (dok. pribadi)"]

1336281884545339109

[/caption] Juga bisa dengan naik beca, tapi pilih-pilihlah abang becaknya. Pengalaman dua kali malahan (gak kapok juga) tukang becaknya udah tua, walhasil pas jalan tanjakan gak kuat..... aduh kasihan sama si bapak, akhirnya ongkos becak ditambahin. Pengalaman kedua, juga abang becaknya tua jalannya pelan banget, waktu nengok ke belakang ya ampun..... sudah banyak yang pada ngantri motor dan mobil di belakang becak yang saya tumpangi, mereka tidak bisa nyusul karena jalan dua arah, jalanan di depan saya kosong sekali tetapi arah sebaliknya ramai......begitu sampai ternyata gak punya uang kembali, terpaksa deh direlain kembaliannya.... htung-hitung amal. Pengalaman lain, naik becak udah jauh, malam-malam....gak tahunya bannya gembos, terpaksa deh bayar penuh, kasihan sama si abang dilanjutkan jalan kaki sambil telpon ke rumah minta dijemput dan jalan pelan-pelan ke arah titik temu yaitu di lesehan..... [caption id="attachment_179526" align="aligncenter" width="518" caption="pilih tempat duduk yang paling pas (dok. pribadi)"]

13362822531840474025

[/caption] Alternatif lain kalau lagi ramai-ramai paling enak naik andong. Pilih kudanya yang sedang, rata-rata kuda betina. Tawarlah sewajarnya dan minta penjelasan ke mas nya rutenya kemana saja, supaya sesuai dengan ongkos. Pengalaman naik andong kalau turis lokal biasanya kalau nawar pasti rada ngotot, setelah di jalan ternyata mas nya ramah banyak cerita gak macam-macam, pas berhenti di alun-alun selatan, teman yang jadi turis lokal mendadak lapar akhirnya ketemu tukang satai, kusir andong kita ajak makan sekalian. Setelah puas keliling, kusir andong dibayar dobel dari harga yang disepakati, kenapa? Puas, kata teman saya, karena diminta ke jalan lain mau saja, ketika dibayar dengan harga yang disepakati ok saja, gak minta tambah, akhirnya teman saya balik lagi setelah jalan beberapa langkah untuk kasih tip. Jogja itu enak loh kalau buat jalan-jalan murah, tidak macet, polusi dikit. Murah itu relatif, yang penting tahu harga dan jangan sungkan untuk menawar!



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline