Lihat ke Halaman Asli

LindungiHutan

LindungiHutan.com

Simak Insight Seputar Blue Carbon dan Potensi Besar Karbon dari Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Diperbarui: 19 Maret 2024   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kamis, 14 Maret 2024, LindungiHutan sukses menggelar serial webinar Green Skilling dengan tema "Pengelolaan Hutan dan Karbon Biru Berkelanjutan untuk Penyeimbangan Emisi Karbon Individu dan Perusahaan".

Hadir mengisi webinar tersebut Alma Cantika Aristia, Product Manager LindungiHutan dan Haryo Ajie Dewanto Technical Director Rimba Raya Conservation.

Adapun, masing-masing membawakan materi yang berbeda, di mana Alma membahas mengenai potensi dan tantangan dalam penyeimbangan emisi gas rumah kaca yang berfokus pada blue carbon. 

Sementara Ajie berbicara mengenai pengelolaan kawasan hutan berdikari-berkelanjutan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Apa yang Dimaksud Karbon Biru?

Karbon biru merujuk pada karbon yang ditangkap dan dikonservasi oleh ekosistem pesisir dan laut. Istilah "biru" muncul dari asal-usulnya yang berbeda di bawah permukaan air. Ekosistem seperti mangrove, rawa gambut, padang lamun, terumbu karang, dan fitoplankton merupakan kontributor utama dalam produksi dan penyimpanan karbon biru ini.

"Karbon biru itu apa sih? Karbon yang ditangkap dan disimpan di samudera jadi di laut, di ekosistem pesisir gitu baik itu di pantainya ataupun di lautnya sendiri, hutan mangrove, rawa, semak, jadi karbon biru itu karbon yang tersimpan di ekosistem-ekosistem basah itu tadi," Jelas Alma.

Adapun, keberadaannya memiliki banyak manfaat mulai dari penyerap dan penyimpan emisi CO2, pelindung biodiversitas, hingga kontribusinya terhadap peningkatan ekonomi lokal.

"Selain carbon stock-nya, jadi ekosistem ini menyerap dan menyimpan emisi karbon dioksida yang ada di udara, kemudian juga penjaga biodiversitas, dia juga mencegah abrasi, dan juga blue carbon ini berpotensi banget untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," Sambung Alma.


Potensi Besar Karbon Ekosistem mangrove

Salah satu ekosistem karbon biru yang cukup potensial di Indonesia ada pada kawasan hutan mangrove. Indonesia sebagai negara maritim yang kawasan hutan mangrovenya termasuk paling besar di dunia mestinya bersyukur. Sebab, hutan mangrove termasuk salah satu ekosistem karbon biru yang efektif menyerap dan menyimpan karbon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline