Lihat ke Halaman Asli

Lily Ong

Menikmati indahnya Keselarasan

Ibadah dan Kesombongan

Diperbarui: 14 Desember 2019   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: Widianto H Didiet

Banyak banget kejadian yang kita dengar belakangan ini. Si artis A selingkuh sama siapa  lalu artis itu dihujat habis2an. Si artis B salah ngomong, dihujat juga habis2an. Gue mengambil kesimpulan, sedikit aja melakukan kesalahan, lo akan dihakimi orang ramai, terutama Netizen +62.

Padahal coba liat diri kita sendiri, apakah kita sudah lebih baik dari orang itu? Apa yang sudah lo lakukan sehingga lo itu merasa layak banget mengatakan diri lo lebih baik dari orang ini dan itu. Mungkin lo ngrasa dengan meminta pengampunan dari Tuhan dan dosa lo diampuni, sehingga lo menganggap diri elo sudah lebih baik dari semua orang.

Dosa yang gue tau itu  merupakan penilaian antara manusia dengan Tuhan dan bukan antar manusia,  karena bukan seorang manusia yang layak buat menentukan sebuah dosa. Elo merasa berdosa karena menyakiti orang lain, lalu elo minta maaf pada Tuhan dan karena ke-Maha Baikannya, Tuhan lalu mengampuni, tapi bagaimana dengan antar manusia?

Helooo....

Pengampunan dosa yang lo buat itu adalah urusan elo sama Tuhan, bukan dengan manusia. Pernah berpikir gak, kalau perlakuan elo itu yang sdh diampuni Tuhan belum tentu  diampuni oleh orang lain yang mana telah lo sakiti secara langsung?

Jadi jangan menganggap dengan Tuhan sudah mengampuni lo berarti manusia juga telah mengampuni.

Lalu sudah merasa diri lebih baik dari orang lain?

Elo merasa dengan elo melakukan semua kegiatan kerohanian agama lo, itu artinya semua kesalahan elo juga dihapus ato bersih lagi?

Sekali lagi, segala kegiatan keagamaan itu untuk hubungan lo dengan Tuhan, bukan ke sesama manusia. Jadi kalau elo sudah menjalankan semua kegiatan keagamaan lo, (apapun agama yg ada di ktp lo), bukan berarti semua orang (khususnya yg isi kolom agama di KTPnya sama) akan memandang elo itu baik, dan derajat lo akan naik peringkat, sehingga elo layak banget buat menilai seseorang seperti mengatakan orang itu jahat, orang itu sesat, orang itu kafir, orang itu pendosa dan sejenisnya dan sejenisnya.

Apalagi jika elo memperlakukan orang2 yang tidak melakukan kegiatan keagamaannya dengan seenaknya. Seolah-olah mereka layak diperlakukan seenaknya karena menganggap elo lebih baik dari orang itu. Karena jabatan elo dimata Tuhan sudah tinggi, karena Tuhan dekat banget sama elo, karena elo sudah bisa dengar suara Tuhan, jadi elo ngrasa lebih hebat dari orang lain.

Hal seperti ini yang akan selalu ada di dalam otak lo, Sebuah pemikiran yang terjadi akibat salah memahami makna ibadah;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline