Lihat ke Halaman Asli

Cara Pengasuhan yang Salah Akan Memengaruhi Bakat Anak

Diperbarui: 21 September 2020   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap anak yang lahir di dunia pasti diberikan anugerah oleh allah memiliki bakat dan kecerdasan.  Memang yang namanya anak usia dini itu memiliki bakat dan kreativitas yang sesuai dengan kemampuan diri anak masing-masing, jika anak memiliki kemampuan yang harus di kembangkan atau perlu dilatih kembali dalam melakukan sesuatu yang digemarinya,dan bisa menghasilkan sebuah keterampilan, itulah yang dinamakan bakat.

Bakat menurut Freeman (1963) adalah sifat-sifat yang memberi petunjuk akan adanya kemampuan yang dimiliki seseorang, yang dengan melalui latihan-latihan dapat direalisir menjadi kemampuan-kemampuan yang nyata, terutama dalam bidang-bidang khusus, misalnya dalam bisang bahasa, seni musik dan bidang  teknik.

Yang namanya orang tua ya pasti menginginkan anaknya untuk memiliki bakat dalam seluruh bidang, memang boleh mengajarkan anak agar bisa memiliki bakat dalam berbagai bidang. Tapi tidak menggunakan cara yang salah. Dalam artian mengekang anak untuk melakukan sesuatu yang tidak disukai anak.secara tidak sadar orang tua telah memberikan rasa tidak nyaman kepada diri anak.

Nah, peran orang tua disini bertugas untuk mendukung anaknya agar bisa mengembangkan bakatnya. Pertanyaan yang ada di pikiranku sekarang Bagaimana jika orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seperti dirinya?? Jika anak memiliki bakat yang sama dengan orang tua nya, itulah merupakan hal yang wajar sebab ada faktor-faktor tertentu. Bisa jadi faktor keturunan, atau faktor lain yang bisa mempengaruhi kesamaan bakat antara anak dan orang tua.  

Pertanyaan yang lebih membingungkan lagi bagi saya, bagaimana jika bakat anak dan orang tua tidak sama, lalu orang tua memaksa anaknya untuk memiliki bakat yang sama dengan dirinya?? Pasti anak sangat menderita untuk masa depannya, sebab apa? Karena Dia akan melakukan apa yang tidak disukainya dan menjalani kesulitan yang akan dia hadapi di bidang yang diinginkan orang tua.

Sebenarnya sih orang tua memang punya hak untuk mengarahkan bakat anak, tetapi harus didasari pondasi yang kuat dan dorongan yang tepat agar anak mampu mengembangkan bakatnya.

Seandainya anak sudah dewasa, pikiran yang terlintas diotak mereka adalah  "aku tidak suka melakukan kegiatan ini, mengapa mama selalu menyuruh aku melakukan hal ini, mama mementingkan diri sendiri, dan tidak mengerti tentang aku".

Ketika orang tua menyuruh anak melakukan bakat yang tidak ada pada diri anak dengan cara memaksa, otomatis anak akan melakukan hal tersebut, tetapi dengan berat hati dan cemberut. Itulah bukan cara yang tepat bagi orang tua agar anaknya bisa melakukan segala hal. Sama saja orang tua menurunkan mental anak secara perlahan.

Jadi orang tua memanglah nggak gampang ya, harus bener bener siap jadi orang tua yang baik tanpa memakai cara mengasuh yang salah, ini masih bahas tentang bagaimana mendorong, menuntun, mengenali bakat anak ngga segampang itu.

Dulu ketika aku masih kecil beranjak dewasa sering merasa kayak gini :

Ketika aku nyoba ini, alhamdulillah bisa
Ketika aku nyoba itu, alhamdulillah bisa
Ketika aku nyoba ini, alhamdulillah suka
Ketika aku nyoba itu, alhamdulillah suka juga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline