Lihat ke Halaman Asli

Liliek Purwanto

TERVERIFIKASI

penulis

Kelemahan Diri, Bagaimana Menyampaikannya dalam Wawancara Kerja?

Diperbarui: 8 Januari 2024   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana mengungkapkan kelemahan saat wawancara kerja| Ilustrasi: pixabay.com/Tumisu

Kelemahan diri calon pegawai biasanya menjadi target yang diincar untuk dikorek dalam wawancara kerja. Maka, perlu persiapan matang untuk menghadapinya.

Pertanyaan terkait dengan kelemahan diri biasanya tidak berdiri sendiri. Ia hampir selalu menjadi pasangan sejati pertanyaan seputar keunggulan kandidat yang telah saya ulas dalam tayangan ini.

Pertanyaan yang "nggak enak" itu memang seringkali dilontarkan pewawancara setelah ia "berbaik hati" menanyakan kehebatan para pencari kerja. Walaupun sebagian orang telah mempelajari berbagai ragam pertanyaan seputar wawancara kerja, tetap saja ada sebagian lain yang tidak siap menjawabnya.

Peserta wawancara yang kurang pengalaman mungkin akan kebingungan menghadapi pertanyaan yang tak diharapkan ini. Dan kebingungan bisa menjadi pangkal kegagalan.

Lantas, apa yang harus kita lakukan jika menemui pewawancara yang mengajukan pertanyaan ini? Haruskah kita menyembunyikan kelemahan kita atau kita mengakuinya saja?

Menolak Masuk dalam "Permainan" tentang Kelemahan Diri

Apakah ada seseorang yang tidak memiliki kelemahan? Atau dengan pertanyaan yang lebih enak didengar telinga, apakah Anda tidak bisa menemukan kelemahan dalam diri Anda?

Jika iya, maka ada dua kemungkinan cara Anda akan menanggapi pertanyaan si pewawancara. Kemungkinan pertama, Anda akan diam saja. Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada bagus-bagusnya sikap seperti ini dalam sebuah wawancara kerja.

Sederet ungkapan negatif akan segera merasuk ke dalam benak sang pewawancara atas reaksi diam Anda. Nggak minat, kurang perhatian, ragu-ragu, telmi, dan berbagai frasa tak sedap lainnya yang akan terbayang oleh pewawancara mengenai diri Anda.

Kemungkinan kedua, Anda akan memberikan jawaban semacam ini, "Mohon maaf, saya merasa tidak ada kelemahan pada diri saya, Pak." Kira-kira, kata apa yang akan terlontar dari sang pewawancara setelah mendengar jawaban Anda yang jemawa ini?

Sebuah pendapat yang cukup menarik disampaikan oleh Paul Falcon dalam buku "96 Pertanyaan Penting untuk Merekrut Karyawan Andal". Paul Falcon menilai bahwa sampai pada sebuah titik tertentu, proses wawancara kerja tidak ubahnya sebuah permainan yang akan menguji ketangkasan seseorang dalam upaya meloloskan diri.

Ketika seorang kandidat mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki kelemahan, bisa saja sang pewawancara mengambil kesimpulan bahwa si kandidat menolak "mengikuti permainan". Dan hal ini bisa membikin pewawancara sangat kecewa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline