Lihat ke Halaman Asli

Liliek Purwanto

TERVERIFIKASI

penulis

Menyambut Ramadan: Larisnya Troli Belanja dan Keriuhan Anak-anak di Musala

Diperbarui: 5 Mei 2019   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: tribunnews.com

Pada zamannya, Rasulullah dan para sahabat memberikan teladan cara mempersiapkan diri menyongsong Ramadan. Mereka sudah mulai sibuk menata diri dan lingkungannya dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci itu setidaknya sejak bulan Sya'ban, yakni bulan sebelum Ramadan. 

Bahkan, tak sedikit riwayat yang mengabarkan bahwa persiapan menyambut Ramadan telah dilakukan sejak enam bulan menjelang datangnya bulan suci itu.

Beberapa hal yang dilakukan Rasulullah dalam menyambut Ramadan antara lain beliau menyampaikan berita gembira akan datangnya Ramadan kepada para sahabat. Tentu saja para sahabat juga menyambut kehadiran Ramadan dengan suka cita. 

Selain itu, beliau juga menyampaikan keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadan. Kemudian kesempatan menyambut bulan Ramadan juga dimanfaatkan untuk saling bermaafan di antara mereka.

Sementara saat ini, saya masih tak terlalu mengingat bulan penuh berkah ini bahkan ketika kehadirannya tinggal menghitung hari. Padahal, sesuai materi khutbah Jumat yang saya ikuti dua hari yang lalu, Ramadan diperkirakan sudah akan hadir esok hari.

***

Kemarin siang saya agak heran mendapati suasana yang cukup berbeda pada sebuah pusat perbelanjaan tak jauh dari tempat tinggal saya. Pusat perbelanjaan ini  memang sangat populer di kalangan warga sekitar karena stok barang yang relatif lengkap dengan harga yang "miring".

Ketika mobil saya baru mau memasuki lahan parkir, kami sudah dihadang kemacetan yang lumayan panjang. Deretan mobil mengantre di depan pintu masuk tempat parkir hingga pinggir jalan raya. Maka, kami pun cukup bersabar sekian lama. Waktu itu, saya dan salah seorang anak saya akan mencari sebuah barang di salah satu toko dalam kompleks pusat perbelanjaan tersebut.

Selepas dari permasalahan di area parkir, keheranan saya bertambah saat menyaksikan stok troli yang biasanya berderet-deret kini nyaris kosong. Yang tampak di sana hanya seorang ibu yang tengah mencoba-coba sebuah troli bobrok yang biasanya dicuekin orang. 

Karena sangat membutuhkannya, sang ibu memaksakan diri "menyetir" kereta belanja yang berjalan oleng dan terlihat susah dikendalikan itu.

Ingatan saya akan Ramadan baru tergugah ketika pandangan mata menatap hiasan-hiasan berwujud miniatur masjid, padang pasir dan gambar beberapa ekor unta. Hiasan itu terpampang di depan pintu masuk pasar swalayan. Kemudian di lapak-lapak super market terlihat deretan berbagai jenis kurma, sirup dan beberapa macam sajian khas bulan Ramadan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline