Saya lebih suka membaca buku secara fisik daripada secara online. Saya bisa merasakan kenikmatan tersendiri memiliki fisik bukunya, membaca buku dari lembar ke lembar. Ya, saya memilih membaca buku secara jadul.
Entahlah itu adalah kepuasan saya dalam hobby saya untuk mengisi waktu luang dengan membaca novel-novel. Saya merasa dengan membaca Novel, maka saya pikiran saya ikut berfantasi dengan isi cerita dalam novel itu, dan meninggalkan segala ketegangan serta kebosanan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Jika saya sudah tamat maka Novel itu bisa saya miliki secara nyata fisiknya, sehingga saya dapat membuat perpustakaan kecil didalam rumah saya.
Dari hanya punya 1 buku novel jadi nambah membuat saya merasa senang. Mungkin itu cerita saya, menemukan hoby saya yang tak pernah saya sadari sebelumnya. Baru saya sadar, setelah buku demi buku Novel telah menumpuk di rak buku saya. Perpustakaan kecil dalam keluarga adalah cara saya sebagai Ibu-Ibu untuk merangsang minat baca anak saya agar lebih menyukai buku. Sebab buku adalah teman yang paling setia saat waktu kita kosong.
Dengan saya membaca buku novel secara fisik maka fokus saya akan membaca novel itu tidak akan terganggu dengan notif-notif dari handphone jika misal kita membaca novel secara Online.
Bagi saya buku novel cara kita melakukan travelling pikiran kita agar lebih terbuka dan mengetahui dunia secara lebih luas. Jadi apapun pilihan kita dalam membaca novel itu tergantung kebutuhan tiap-tiap individu bisa membaca novel secara online ataupun secara fisik asal membuat kita bahagia, maka kita perlu lakukan. Sebab bahagia itu dari hal-hal simpel seperti kita bisa menikmati cerita novel di sore hari yang ditemani oleh secangkir kopi dan pisang goreng.