Lihat ke Halaman Asli

Jokowi di Antara Serigala Berbulu Domba

Diperbarui: 24 Juli 2021   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto : www.presidenri.go.id

Mungkin pak Jokowi adalah presiden yang sangat tulus yang pernah saya tau. Dia benar - benar sosok presiden yang lahir dari rakyat dan tulus untuk mencintai rakyatnya, Dia mau melayani rakyatnya dengan segenap hatinya, dengan segenap budinya, dan dengan segenap jiwa raganya. Dia presiden yang sudah berusaha untuk menciptakan kesamaan akses bagi seluruh rakyat, Dia sudah berjuang untuk memperbaiki negara ini, dan Dia orang yang berusaha menciptakan transparasi birokrasi dalam Republik Indonesia.

Namun sayang bentuk cinta dan kepedulian Jokowi tidak benar-benar didukung oleh seluruh jajaran dan bawahan beliau. Jokowi yang berusaha mati-matian untuk memberantas para mafia diberbagai bidang ternyata belum bisa, karena banyak sekali mafianya dan pemainnya sudah pemain besar dan pemain lama juga, dan hal ini sudah terjadi bertahun-tahun dan untuk disentuh pasti sangat mustahil.

Di masa krisis pandemi covid-19 ini juga, kelihatan menteri mana dan pemerintah daerah yang benar -benar tulus dalam menangani pandemi covid-19 ini. Rasa sense of crisis dari bawahan Pak Jokowi pada hilang, dan mereka hanya peduli terhadap pemilu dan kampanye untuk diri mereka di tahun 2024. Bukannya fokus dalam mengatasi ini tetapi hanya demi kepentingan diri sendiri dan elektabilitas partai, mending menang kalau kalah kan malu dan habisin anggaran doang.  Pemerintah sudah utang banyak tapi kok yang terealisasikan belum optimal, ini berarti ada kesalahan dalam pengelolaan. 

Di kabinet sekarang sepertinya banyak serigala berbulu domba, banyak sekali yang bermuka dua. Ada yang sengaja mencari elektabilitas dan popularitas. Jokowi dalam beberapa sidang kabinet bersama para menteri pun sepertinya terlihat geram karena kualitas para menterinya tidak  memenuhi standar kerja yang ditetapkan oleh presiden Jokowi. Jokowi ingin terus berlari tetapi bawahannya malah sukannya jalan santai, jadi banyak target dan program yang tidak terwujud. Ditambah lagi pandemi, selesai sudah.

Mungkin perkataan Jokowi tidak ada beban lagi pada periode kedua ini sepertinya tidak menjadi kenyataan, Dia malah tambah pusing karena bawahannya kerjaannya ancur-ancuran meski tidak semuanya. Saya tidak mengerti mengapa Pak Jokowi tidak mengganti mereka yang kerjanya lelet, apakah tidak bisa ? mungkin saja bisa, tetapi mungkin ada kaitannya dengan pilpres 2019, mungkin Pak Jokowi menempatkan orang parpol pendukungnya dibagian menteri. Kalau saya sih maunya orang parpol ga usah dipilih ditempat yang strategis, tetapi kan rasanya tidak mungkin. 

Entah kenapa pada periode kedua ini tekanan yang mengalir ke presiden Jokowi sangat kenceng, banyak yang ingin Jokowi turun. Saya sih tidak setuju karena beliau kerjanya sudah bagus, kalau Dia digantikan oleh Maruf Amin rasanya malah lebih buruk. Kalau mau ganti saja bawahannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline