Kaum wanita yang selalu dipandang lemah ternyata memilik potensi yang luar biasa, dianugrahi kecerdasan, kelembutan dan keteguhan hati. Sepenggal pujian ini tidaklah cukup untuk menggambarkan mahluk yang namanya wanita ini. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali kelebihan seorang wanita, tapi kadang kita sebagai seorang pria terlalu gengsi untuk mengakuinya.
R.A. Kartini, sebagai contoh wanita yang menjadi icon serta inspirasi bagi bangsa. Walaupun beliau mengenyam pendidikan formal hingga usia 12 tahun. R.A Kartini banyak belajar ilmu pengetahuan, sosial dan kebudayaan melalui kebiasaannya membaca buku dan surat kabar pada masa itu. Hal inilah yang membuat ibu R.A Kartini menjadi sosok luar biasa yang di banggakan oleh bangsa. Salah satu dari banyak kata mutiara beliau yang sampai sekarang masih membekas dipikiran saya adalah “Tahukah engkau semboyanku? “Aku mau!” 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tiada dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”. So, tidak ada salahnya kita belajar dari kaum wanita. Kaum wanita adalah kaum yang hebat, dari luar maupun dalam, yang sangat pantas untuk dihargai. TAPI ingat!! Pria tetaplah menjadi sosok sang imam bagi wanita #Senyum.
Oke, sekarang kita menuju ke hasil penelitian bahwa kaum wanita lebih pintar dibanding pria. Studi yang dilakukan baru-baru ini dengan mengambil sempel di 30 negara yang di pemimpin Daniel Voyer dari University of New Brunswick di Fredericton, Kanada, mengatakan bahwa nilai-nilai murid wanita lebih baik secara umum apapun mata pelajarannya. Para peneliti juga mengatakan perbedaan gaya belajar antara wanita dan pria juga dapat menjelaskan kesenjangan nilai. Riset sebelumnya, menurut mereka, menunjukkan bahwa wanita "cenderung belajar untuk memahami pelajaran, sementara pria menekankan pada kinerja, yang mengindikasikan fokus pada nilai akhir. Pemahaman sebuah mata pelajaran umumnya menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan penekanan pada kinerja, sehingga ini juga bisa menyebabkan nilai pria lebih rendah dibandingkan wanita.
[caption id="" align="aligncenter" width="474" caption="http://m.menit.tv"][/caption]
Salam
Abdul Khasim