Lihat ke Halaman Asli

Rakor LAZISMU 2012

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="215" caption="sinergi"][/caption]

Rakor LAZISMU:

Optimalisasi Penghimpunan, Merakit Sinergi Antar Jejaring

LAZISMU menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta pada 25 April 2012. Rapat ini dijadwalkan akan berakhir pada 27 April 2012. Perwakilan Majelis dan Lembaga Pimpinan Pusat Muhammadiyah hadir untuk berbagi ide pada acara tersebut. Tidak ketinggalan organisasi kaum perempuan Muhammadiyah khususnya Aisyiyah kehadirannya memberikan suasana semakin cair. Adapun agenda utama rapat koordinasi saat ini adalah menyinergikan program besar LAZISMU dengan lembaga-lembaga terkait untuk satu tahun ke depan.

Pada siang itu acara dibuka oleh Hajriyanto Y. Thohari selaku Ketua Badan Pengurus LAZISMU. Hajriyanto dalam pengantarnya mengutarakan fokus kerja baru LAZISMU adalah menghimpun seoptimal mungkin. Agenda utama ini untuk meningkatkan kinerja pendayagunaan yang nanti akan bersanding dengan majelis serta lembaga baik yang ada di tingkat pusat, wilayah dan daerah, jelasnya. Dia menambahkan lewat keselarasan sinergi diharapkan target yang dicita-citakan dapat dicapai serta dipertanggungjawabkan sehingga segera direspon dan dipublikasikan. Intinya untuk mengantisipasi hal-hal yang diluar prakiraan misalnya lambat dalam merespon suatu program yang sudah diagendakan, tandasnya.

Menurut Khoirul Muttaqin, Ketua Badan Pengurus telah memberikan garis besarnya, hanya saja yang perlu ditekankan saat berbicara LAZISMU berarti bagaimana mengolah kepercayaan (trust) yang tidak saja berhenti pada konsep capaian dan sinergi. Lebih konkretnya adalah menjaga amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Karena yang menjadi tantangan besar dari LAZISMU program-programnya merupakan cerminan atau potret dari majelis dan lembaga. Idealnya, hal ini perlu tegaskan kepada masyarakat agar lebih menarik, ucapnya.

Sementara itu, Imam Mujadid Rais membeberkan bahwa mengawali kesempatan ini bagaimana mencurahkan rangkaian program lazismu dengan terpadu. Maskan lembaga dan majelis perlu dipertimbangkan agar menjadi rumusan program yang partisipatif dan terintegrasi. Selain itu kita perlu memperkaya data supaya ada identitas yang pasti. Dalam kesempatan yang sama, Syafrudin Anhar menuturkan LAZISMU sekarang juga berperan dalam mendeskrispsikan ide-ide yang muncul dari majelis dan lembaga. Jadi, semuanya saling berpaut menentukan mana program yang populis-produktif terkait tema besar LAZISMU. Sehingga program akan dapat dinilai dan disampaikan ke dewan wali amanah untuk diketahui secara syar’i, katanya melengkapi.

Sementara itu, Nanang Qodir berharap pada rapat kerja periode ini masih ada asa yang besar guna pengembangan program LAZISMU yang edukatif dan produktif kendati perubahan terus berjalan pasti imbasnya dapat dilihat (baca: evaluasi) pada aspek kelembagaan, pola dan sikap stakeholders. Apalagi dalam kacamata yuridis LAZISMU mempunyai celah besar untuk mengeksplorasi kreatifitasnya disaat lembaga kemanusiaan yang lain sibuk manata diri setelah UU zakat yang baru disahkan, tukasnya. Dia berharap setelah rapat koordinasi proses komunikasi dan konsolidasi akan semakin mantap, stabil dan transformatif sesuai perkembangan isu filantropi yang kian cepat berubah trendnya, tuturnya dengan nada optimistis. (Author)

atau Kunjungi Web kami di : LAZISMU




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline