Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

[Awalan] Melodi Silvi, Mengapa Ayah Tak Menikah?

Diperbarui: 26 Februari 2018   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

"Silvi anakku, bila kautanya mengapa ayahmu ini tak menikah, jawabannya di sini."

Calvin menggendong Silvi. Membuka pintu mobil, lalu turun. Berjalan pelan menyusuri tepi jalan. Memandang sendu ke arah biara putih di kejauhan.

"Ayah, turunkan aku." Silvi merajuk manja. Menempelkan dagunya di punggung Calvin.

"Ayah ingin jaawab pertanyaanmu, Sayang."

Silvi mengikuti arah pandang Calvin. Sebuah biara megah bercat putih berdiri anggun. Halamannya luas. Pepohonan meneduhi bagian kanan dan kiri halaman. Pot-pot kecil berisi bunga dan tanaman hias berderet rapi. Sejumlah biarawati keluar-masuk biara. Seperti ada kesibukan yang tak biasa di dalamnya. Mungkin sebentar lagi ada Misa atau selebrasi lainnya.

Hati Calvin diberati rindu. Pedih, pedih sekali melihat para biarawati itu. Kenangan lama muncul ke permukaan. Hatinya terluka, luka yang sangat dalam.

Dari dalam biara, muncul sosok wanita cantik berjubah abu-abu keperakan. Pembawaannya anggun. Senyum tipis terlukis di bibir indahnya. Wanita itu cantik sekali. Wajah pualam diimbangi sepasang mata hijau yang teduh menenangkan. Parasnya perpaduan Mongoloid dan Kaukasoid.

"Ayah, siapa itu? Cantik sekali..." desah Silvi kagum.

"Namanya Rossie, Sayang. Seharusnya, dialah yang jadi Bundamu."

Mendengar itu, Silvi terenyak. Menatapi figur cantik berjubah abu-abu yang berjalan anggun menuruni tangga biara. Tersenyum pada teman-temannya sesama biarawati.

Hati Calvin berdesir. Senyuman itu seindah dulu. Andai saja senyuman Rossie masih untuknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline