Lihat ke Halaman Asli

LATHIFA URBA

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Pantai Karapyak: Pantai Cantik yang Tertutup Sampah Plastik

Diperbarui: 14 Agustus 2022   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pantai dengan ombak besar yang terletak di Desa Bagolo ini merupakan pantai yang sering dijadikan tujuan berlibur di akhir pekan. Meski dilarang berenang karena ombak yang besar, namun begitu tetap tidak menghalagi minat pengunjung untuk mendatangi pantai dengan view yang cantik.

Kebersihan sekitar pantai tentu menjadi sorotan siapapun yang datang. Sayangnya, di Pantai Karapyak masih banyak sampah plastik berserakan sehingga mengganggu keindahan si pantai yang mendapat julukan Paradise Beach ini.

Dokpri

Dokpri

Fenomena sampah plastik di pesisir Pantai Karapyak menjadi salah satu fokus mahasiswa Kelompok 115 Program KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2022 yang mengusung tema Desa Peduli Lingkungan Laut sebagai 1 dari 17 program SDGs atau Sustainable Development Goals. 29 orang mahasiswa dari berbagai bidang studi dibagi menjadi 6 kelompok kecil dengan indikator yang berbeda. 

Pengelolaan Sampah Plastik Terapung untuk Kelestarian Laut merupakan indikator yang berfokus pada bagaimana cara mengolah sampah plastik di sekitar Pantai Karapyak di Desa Bagolo ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sebelum mengolah sampah, ditemukan bahwa sebagian besar sampah plastik di pesisir Pantai Karapyak ini terbawa arus sungai dari pemukiman warga sekitar kemudian dibawa ombak dan berserakan di sekitar pantai. Oleh karena itu, solusi pertama yang dilakukan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dan anak sekolah sebagai generasi penerus yang akan mengelola Pantai Karapyak di masa yang akan datang. 

Sosialisasi dilakukan dengan dibuatnya papan peringatan, mendatangi sekolah yaitu SDN 1 Bagolo dan SDN 2 Bagolo, serta sosialisasi bagaimana cara mengelola sampah plastik dengan cara yang kreatif.

Tidak hanya sosialisasi, mahasiswa KKN Tematik UPI 2022 Kelompok 115 juga mengajak siswa-siswi untuk melakukan praktik bersama pengelolaan sampah plastik tersebut. Produk yang dihasilkan dari pengelolaan sampah plastik di sekitar Pantai Karapyak ini adalah ecobrick (kreasi dari botol plastik yang diisi dengan kain perca dan sampah plastik) dan kerajinan tangan taplak meja dari bekas bungkus kopi.

Langkah kecil yang dilakukan untuk menangani sampah plastik akan sangat berarti bagi keberlangsungan Pantai Karapyak dan masyarakat sekitar. Manusia dan alam harus bisa saling memberikan yang terbaik satu sama lain. Pantai Karapyak yang memberikan keindahan dan manfaat, masyarakat yang menjaga keindahan tersebut agar tetap lestari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline