Lihat ke Halaman Asli

Lailatul Syadiyah

Content Writer. Tertarik pada dunia religi, marketing manajemen, bussines, productivity, motivation, story telling, dan all about learning English.

Kenapa Harus Yuk Ngaji? Versi Weemar Aditya

Diperbarui: 13 Juni 2021   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kehadiran Yuk Ngaji di masa ini sangat relate dengan zaman serba online dan maya.

Menurut Weemar Aditya bahwa modern dan canggih itu belum tentu baik. Kenapa demikian? Hal ini seperti sebuah contoh yang diilustrasikan oleh Weemar sebagai berikut: ada orang yang membangun rumah  besar, mewah dengan pagar tinggi. Di dalam rumah itu ada fasilitas internet full wifi 24 jam, gadget dengan fasilitas lengkap seluruh saluran televisi, bebas akses ke seluruh sosial media. Namun, ketika mereka sibuk dengan gadget masing-masing, justru orang-orang di dalam rumah itu tidak ada yang berkomunikasi, tidak saling ngobrol. Nah kenapa hal ini bisa terjadi?

Handphone yang selama ini kita pikir alat komunikasi canggih dan modern justru gara-gara itu semua kita jadi miskomunikasi, malah jadi anti sosial gara-gara sosial media. Kita banyak punya teman maya, yang berada di jarak yang sangat berbeda, tetapi tidak punya teman di dunia nyata. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi belum tentu menjadikan diri kita mencapai kebaikan yang benar.  Maka Allah tantang manusia dan jin dalam QS Ar Rahman: 33 yang berbunyi:

"Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)."

Atas dasar hal itu, Yuk Ngaji mengajak kita semua untuk mengaji bersama di tengah zaman yang semakin digerus mencuatnya internet dan ketidakterbatasan sosial media. Yuk Ngaji berusaha mengajak kita  kembali meraih kebenaran dan keindahan bersama di dalam Islam melalui kajian-kajian yang menyenangkan dan menolak bosan.

Komunitas yang tumbuh di tengah generasi millennials ini adalah jawaban dari kegelisahan para founder Yuk Ngaji yaitu Ustadz Felix Siauw, Husain Assadi, Mas Cahyo, Ihsanul Muttaqin, dan Abietyasakti untuk mendekat kembali pada Sang Robnya dengan metode kekinian dan menyenangkan.

Komunitas Yuk Ngaji hingga hari ini sudah tersebar luas ke 45 kota di Indonesia dan juga sudah meluaskan dakwah bukan hanya di bidang kajian saja, tetapi juga meluas di bidang training skill, seperti broadcasting yang merupakan sebagian goals dari adanya Yuk Ngaji ini yakni memaksimalkan potensi pada setiap umat. Pengembangan ini juga di bawah bimbingan Risco Aditama.  Selain itu ada beberapa event juga yang dipandu oleh Da'I  millennials dengan masing-masing keahliannya seperti Fuad Na'im, Hawariyun, Weemar Aditya, Shiffrun, Gandhi dan mentor-mentor undangan lainnya.

Jadi, buat teman-teman yang ingin belajar Bersama Yuk Ngaji coba cek di kotamu, apakah sudah ada?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline