Lihat ke Halaman Asli

Imunisasi Difteri Kelurahan Wiroborang KKN 66 UMM

Diperbarui: 22 Juli 2018   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN 66 Wiroborang  membantu penyelengaraan Imunisasi Difteri.

Kementerian menggencarkan kembali pelaksanaan imunisasi ulang atau outbreak response immunitation salah satunya adalah imunisasi DPT (Difteri, pertunis, dan tetanus), yang mana ketiga penyakit tersebut memiliki resiko tinggi bahkan dapat menyebabkan kematian.

Mahasiswa KKN 66 UMM yang di bimbing oleh ibu Dra. Arfida Boedirochminarni.  bekerjasma dengan Posyandu Harapan mengadakan kegiatan imunisasi difteri. Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia. Imunisasi difteri yang dikombinasikan dengan pertusis ( batuk rejan) dan tetanus ini disebut dengan imunisasi DTP. Sebelum usia 1 tahun, anak diwajibkan mendapat 3 kali imunisasi DTP.

Oleh sebab itu kuliah kerja nyata (KKN) 66 UMM bersama dengan Bidan di TK Amanah Wiroborang, Probolinggo, membantu penyelengaraan kegiatan imunisasi difteri yang menjadi kegiataan rutinan yang diadakan setiap sebulan sekali, pada hari rabu (18/7). Berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala apapun.  Kegiatan ini penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan balita  di dalam masa pertumbuhan  dan sebagai tameng daya tahan tubuh anak, kegiataan  tersebut disambut dengan baik oleh masyarakat.

Masyarakat setempat sangat antusias membawa balita mereka ke TK Amanah untuk mendapatkan imunisasi difteri. Kegiatan tersebut dimulai dari penimbangan berat badan, pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat), pendaftaran, baru kemudian imunisasi.

Imunisasi DPT pada anak diberikan sebanyak lima kali sejak usia lima bulan hingga enam tahun. Tiga pemberian utama pada usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan. Pemberian ke empat adalah pada usia delapan bulan dan pemberian terakhir pada usia lima tahun. Setelahnya dilanjutkan untuk melakukan boolter setiap sepuluh tahun.

Dari kegiatan imunisasi tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai kesehatan dan mahasiswa juga mendapatkan pengalaman dan dapat berkomunikasi dengan masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline