Lihat ke Halaman Asli

Kusno Haryanto

Apoteker yang Merdeka

Benarkah Somadril Obat Kuat Perempuan?

Diperbarui: 15 September 2017   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hari ini dari mulai membuka mata lalu melihat acara berita diberbagai stasiun televisi tersebar berita tentang banyaknya remaja yang terkapar karena diduga mengkomsumsi PCC  yang didapat dengan cuma - cuma alias gratis di Kendari. Begitu pula dengan berbagai media sosial, berita tentang hal itu tersebar melalui grup - grup yang diikuti, ikut menyebarkan berita tentang PCC. Tidak ketinggalan pula media - media online pun ikut mengangkat PCC sebagai berita utamanya dihari ini.

Apa sih PCC itu? Ohh tenyata PCC itu kepanjangan dari Paracetamol Cafein Carisoprodol. Nah ternyata Carisoprodol itu adalah nama generik dari Somadril yang dikalangan ibu - ibu didaerah Tangerang pinggiran pantai dikenal dengan sebutan SOMAD. 

Penulis yang Apoteker ini tidak membahas PCC tetapi mencoba mengingat saat dulu pernah menjaga apotek didaerah pesisir Tangerang dimana Carisoprodol yang akhirnya ikut disebut karena ada dalam rangkaian singkatan PCC yang hari ini sedang ngetop itu merupakan obat generik yang sangat menjadi idola bagi kaum wanita dewasa baik yang sudah menikah, belum menikah ataupun pernah menikah. Carisoprodrol yang sampai saat ini  bagi para konsumennya lebih dikenal dengan sebutan Somadril ternyata lebih familiar disebut sebagai somad didaerah pesisir Tangerang. 

Saat dulu pertama menerima tawaran untuk menjaga sebuah Apoteker didaerah pesisir Tangerang yang dekat dengan lokasi sebuah prostitusi, yang ada dalam pikiran adalah sok memastikan bahwa nanti disana mungkin hanya obat - obat kelamin dan antibiotik yang berhubungan dengan penyakit kelamin saja yang selalu diresepkan dokter - dokter praktek disekitar apotek itu. 

Ternyata  seiring jalannya waktu pikiran sok tahu itu memang benar tetapi pada faktanya ada satu lagi obat terfavorit disekitar daerah prostitusi itu yakni, Somadril. Awalnya penulis selalu mengatakan tidak ada ketika hampir setiap paling lama 60 menit ada saja perempuan yang bertanya "ada Somad mas". Dalam pikiran penulis saat itu Somad adalah sebuah nama laki - laki. 

Ternyata dari informasi seorang asisten apoteker senior didapat penjelasan bahwa somad adalah kependekan dari Somadril dan yang dari tadi bolak balik datang menanyakan keberadaan somad adalah umumnya pekerja seks komersial yang ada disekitar daerah itu walau ada juga beberapa ibu rumah tangga dan pelajar putri yang menanyakannya. 

Mendapat penjelasan seperti itu lalu terlintas pertanyaan dikepala mengapa perempuan - perempuan itu hampir seragam membutuhkan Somadril, bukankah Somadril hanya sebagai obat pelemas otot yang bekerja secara sentral yang digunakan untuk meredakan atau mengatasi nyeri otot.

Berdasar cerita dari si asisten apoteker ternyata sudah menjadi tradisi bagi para pekerja seks komersial didaerah itu untuk mengkomsumsi Somadril sebelum melakukan hubungan seks. Dikalangan mereka secara turun menurun sudah ditanamkan pemikiran oleh sang germo bahwa Somadril adalah obat kuat seks bagi perempuan. 

Setelah membaca dari berbagai literatur penulis akhirnya menyimpulkan bahwa tidak ada satupun penjelasan yang menyebutkan Somadril sebagai obat kuat seks bagi perempuan. Somadril sendiri sebenarnya masuk dalam golongan obat keras yang untuk mengkomsumsi diperlukan kunjungan ke dokter untuk mendapatkan resepnya lalu mendapatkan obatnya dari Apoteker di apotek. 

Tidak sembarangan orang bisa mengkomsumsi obat ini kecuali atas perintah dokter yang tertulis diresep. Orang - orang tua yang terkena rematik biasanya memang akan diresepkan obat ini oleh dokter yang dikunjunginya. Somadril obat yang berbahaya karena mempunyai sifat adiktif. 

Pemahaman para pekerja seks komersial yang menganggap bahwa Somadril adalah obat kuat bagi perempuan mungkin didapat dari suatu kenyataan bagaimana si PSK ini bekerja. Dalam melaksanakan pekerjaannya setiap PSK tentunya berharap akan mendapatkan tamu atau pelanggan sebanyak - banyaknya setiap malamnya. Dengan harapan besar  seperti itu tentunya otot - otot disekitar vagina akan bekerja sangat berat untuk selalu menerima gesekan - gesekan dari para laki - laki yang membayarnya sehingga otot - otot disekitar vagina mungkin saja bisa menjadi sangat kaku yang akhirnya mengakibatkan ketidaknyamanan sampai akhirnya justru timbul rasa sakit dan nyeri  disekitar otot - otot vaginanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline