Lihat ke Halaman Asli

Kusmina

First Step With Great Time

PAST (Pacar, Angan, Sahabat, dan Teman)

Diperbarui: 8 Maret 2022   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

PAST dalam Bahasa Inggris berarti masa lalu. Namun, judul ini merupakan akronim dari 'Pacar, Angan, Sahabat, & Teman'. Sekilas, masa lalu jadi latar belakang di mana orang lihat pertama kali dan setelah baca; buka lembaran-lembaran ternyata ada empat peran dalam hidup yang jadi pacuan di depan. Pacar, sebagai pendamping. Angan, sebagai penguat tujuan hidup. Sahabat, orang yang pasti ada kapan dan di mana pun. Teman adalah manusia berharga yang hadir di sekitar kita, tapi belum tahu banyak tentang kita. Nyatanya, empat hal itulah yang menjadi alasan manusia berjalan.

"Gue sadar, ada hal yang lebih baik buat dilihat, yaitu mata setiap orang yang sayang sama gue." -Lovandra Maulvi

BAB SATU

"Hai, morning, Kak!" seorang gadis kecil meloncat duduk di samping kakak kelasnya yang menghadap lapangan basket. Cowok itu tidak menoleh sama sekali meskipun sadar ada yang duduk di sampingnya.

Tidak mendengar balasan sepatah kata pun darinya, gadis itu merapatkan bibir dan mengikuti arah pandang salah satu ikonnya SMA Raya Angkasa. 

"Kak Ulvi?" Gadis itu bertanya dengan heran, sedikit kesal perhatian calon cowoknya penuh pada Ulvi. Apa, sih, kelebihannya? Dia nengepalkan tangan kanannya.

"Hm!" ketus cowok itu cepat membuka suara. Kalimat singkat dengan nada datar yang membuatnya menggeram. Kemudian, mereka berdua menonton permainan basket kelas XI MIPA 3 dengan damai. Tentunya, gadis itu memendam amarahnya. Lihat saja, kakak kelasnya itu hanya bermain sendiri. Mencuri bola dan memasukkannya. Tidak pernah memberi ataupun menerima bola timnya.

Begitu sulit mendekati cowok di sebelahnya. Dia terbilang 'aneh' sampai membuat sebagian besar siswi-siswi di sekolah berpindah idola. Namun, gadis berwajah ayu itu tidak mendengar larangan teman-temannya. Dia tetap menyukai cowok itu. Seperti batu yang akan melapuk jika terus dialiri air hujan. Selagi ada usaha, pasti bisa.

Gadis itu menghela napas menonton orang yang dicurigai menjadi musuhnya mulai detik itu. 

Tiba-tiba matanya membelalak tidak percaya, di sana orang yang dia suka sekarang ada di tengah lapangan. Cowok itu sangat mengangetkan semua orang yang melihat itu. Dia mengigit bibir bawah marah, dugaannya tidak pernah meleset sekali pun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline