Lihat ke Halaman Asli

catatan sikil.

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nafasnya hangat , tawanya membahana, senandungnya merdu dikala mengantarku ke peraduan. keelokannya penuh misteri, satu terungkap, memunculkan rahasia baru yang selalu menantangku. tak mudah untuk menikmatinya, namun bukan hal mustahil untuk dilakukan. Menyibak tabirnya menbuncahkan gairahku untuk terus menyelaminya.

Sudah sering aku menemuinya,  tapi bukan kebosanan yang aku rasakan, justru rasa cinta yang semakin dalam kepadanya. Bukan hal baru bila aku tidur bersamanya, namun bukan keengganan yang aku rasakan,  justru kerinduan yang begitu besar  saat aku beranjak dari pelukannya. Memang bukan hanya dirinya yang  menjadi penawar kejenuhanku, bukan hanya dirinya yang menemani perjalananku. bukan hanya dirinya yang menjadi pengisi lembaran kisah hidupku. Namun dia punya tempat tersendiri dihatiku yang membuatku rindu, untuk selalu menapakkan kakiku ditanahnya yang coklat kemerahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline