Lihat ke Halaman Asli

Jojo Simatupang

Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Pembunuh (yang) Intelektual

Diperbarui: 2 Desember 2016   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[/caption]Membunuh adalah pembuatan yang tidak baik bahkan tidak terpuji. Menurut agama, membunuh jelas melanggar dan merupakan dosa, hukumannya adalah neraka. Setiap manusia yang berlaku jahat, akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di neraka. Sedangkan jika berbuat kebaikan, dirinya dijanjikam surga.

Pembunuh adalah sosok atau pelaku atau subjek dalam melakukan pembunuhan. Tidak ada "membunuh" tanpa adanya "pembunuh". Karena "membunuh" merupakan kata kerja.

Menurut wikipedia Indonesia, pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. Pembunuhan biasanya dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif, misalnya politik, kecemburuan, dendam, membela diri, dan sebagainya. Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam. Pembunuhan dapat juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan peledak, seperti bom.

Menurut Pandangan Agama Islam

Membunuh adalah perbuatan yang dilarang dalam agama Islam, karena Islam menghormati dan melindungi hak hidup setiap manusia. Allah berfirman dalam Surah Al Isra :33 yang artinya "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan suatu alasan yang benar".

Menurut Pandangan Agama Katolik

Dalam ajaran agama Katolik, larangan untuk membunuh ditemukan dalam 10 Perintah Allah kelima, "Jangan Membunuh". Dalam Gereja Katolik, implikasinya luas, termasuk juga larangan untuk membunuh kandungan aborsi, euthanasia, dan bunuh diri, terkecuali pembunuhan karena membela diri terhadap serangan orang lain. Dalam konteks yang lebih luas, perintah "jangan membunuh" ini diserukan untuk menghindari perang selama dimungkinkan, untuk mencegah pertumpahan darah yang besar.

Intelektual ialah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, menggagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan. Kata cendekiawan berasal dari Chanakya, seorang politikus dalam pemeritahan Chandragupta dari Kekaisaran Maurya

Secara umum, terdapat tiga pengertian modern untuk istilah "cendekiawan", yaitu:

1. Mereka yang amat terlibat dalam idea-idea dan buku-buku;

2. Mereka yang mempunyai keahlian dalam budaya dan seni yang memberikan mereka kewibawaan kebudayaan, dan yang kemudian mempergunakan kewibawaan itu untuk mendiskusikan perkara-perkara lain di khalayak ramai. Golongan ini dipanggil sebagai "intelektual budaya"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline