Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Memahami 6 Perilaku Pemimpin yang Disukai Karyawan

Diperbarui: 24 Juni 2021   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemimpin yang disukai karyawan (Sumber: pexels)

"Di masa lalu, pemimpin adalah bos. Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural belaka." (Erich Fromm)

Permasalahan di dalam organisasi tidak melulu terletak pada karyawan. Namun dapat terjadi pada para pemimpin pada tingkatan menengah organisasi.

Pemimpin puncak jika tidak terjun langsung dan mencari masukan dari karyawan akan terjebak oleh laporan manis para manajer. Sedangkan manajer mempunyai peran cukup besar dalam menentukan keberhasilan organisasi.

Lemahnya pemimpin puncak dapat ditutupi oleh para manajer yang kuat, karena mereka memegang kendali karyawan secara langsung pada setiap departemen.

Tidak beraninya karyawan untuk memberikan masukan langsung ke pemimpin puncak menjadi penghambat tersingkapnya kelemahan manajer, sementara manajer cenderung tertutup dan otoriter.

Perilaku Pemimpin di Mata Karyawan

Sebuah studi human resources yang dilakukan oleh lembaga pelatihan Dale Carnegie Indonesia bertajuk "Global Leadership Study" menemukan lebih dari 30% karyawan berniat mencari pekerjaan baru dalam waktu dekat.

Salah satu alasan utama adalah perilaku pemimpin belum sesuai dengan harapan karyawan. Para karyawan merasa tidak nyaman bekerja dan sulit untuk tetap bertahan.

Namun kepemimpinan yang baik akan menyebabkan kepuasan kerja dan karyawan tetap bertahan. Hal ini dialami oleh 28% karyawan yang mengaku tetap bertahan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang panjang.

Temuan lainnya adalah sebesar 85% karyawan mengaku pujian dan apresiasi pemimpin atas pekerjaan menjadi bagian penting. Sayang dalam praktiknya hanya 36% pemimpin yang melakukannya.

Selain itu karyawan menginginkan atasan mengenakan perspektif orang lain agar lebih objektif, menjadi pendengar yang baik atas masukan karyawan dan bersedia mengaku jika bersalah.

Sementara itu survei dari JobStreet.com mencatat 53% karyawan mengaku memiliki manajer bergaya militer, paternalis (tidak memberi kesempatan bawahan mengembangkan kreativitas) dan manajer yang acuh tak acuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline