Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Ketika CSR Ditujukan untuk Branding

Diperbarui: 20 April 2022   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image Stock Adobe.com

Program CSR (Corporate Sosial Responsibility) merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial kepada stake holder baik karyawan, pemegang saham, konsumen, masyarakat dan lingkungan. Supaya bisnis dan dampak yang dijalankan bertujuan jangka panjang dan berkelanjutan (sustainable).

Perusahaan tidak hanya profit oriented, tetapi harus melihat dampaknya pada karyawan, masyarakat dan lingkungan (environment). Atas segala tindakan dan keputusan yang tidak cukup hanya mengejar profit dan tidak melanggar hukum tetapi bisnis harus dilakukan dengan menjunjung etika dan moral yang benar. 

Agar tercipta keseimbangan antara pekerja/karyawan & keluarganya, business owner, share holder, masyarakat dan lingkungan sekitar.

CSR bukanlah hanya kegiatan amal dan donasi, CSR juga bukan untuk tujuan branding, tetapi lebih dari itu perusahaan bertanggung jawab atas seluruh sepak terjang yang dilakukan dan dipertanggung jawabkan kepada negara & masyarakat. Tetapi tidak bisa di hindari dengan melakukan kegiatan sosial maka brand image jadi meningkat.

CSR sebaiknya memenuhi 3 P : yaitu perusahaan mendapatkan Profit untuk kelangsungan hidup perusahaan, perusahaan harus memperhatikan People baik di internal maupun eksternal perusahaan dan bagaimana perusahaan menjaga lingkungan baik air, tanah dan udara (Planet), supaya perusahaan dapat meninggalkan heritage yang baik kepada generasi penerus bangsa.

Perusahaan Perhatikan K3

Ada kisah dokter yang menangani pasien sakit paru-paru, ketika ditanya apakah punya riwayat sakit paru-paru dia bilang tidak, apakah merokok dia juga katakan tidak, lalu dokter itu bertanya dulu kerja di mana? Pasien yang sudah pensiun itu menjawab dahulu bekerja di konveksi, lalu dokter melanjutkan pertanyaan apakah waktu bekerja pakai masker, dia jawab tidak. Apakah perusahaan memberikan vitamin, dia jawab juga tidak. 

Ada kemungkinan besar pasien tersebut mengalami sakit paru-paru karena pernah bekerja di konveksi dan tidak menggunakan perlindungan yang memadai dan ironisnya penyakitnya muncul sepuluh tahun kemudian.

Lalu beberapa tahun kemudian dokter mendapat kabar kalau pasien itu meninggal karena sakit paru-paru.  Jadi sebaiknya sebelum perusahaan melakukan program CSR, fokuslah terlebih dahulu pada K3 (Keselamatan dan kesehatan Kerja), jangan sampai risiko karyawan tidak sebanding dengan penghasilannya.

Perusahaan Fokuslah pada Dampak Bisnis

Adalah perusahaan air mineral yang mempunyai program CSR dengan menanam pohon, hal ini sesuai (related) antara bisnis yang dijalankan dengan dampak negatif terhadap lingkungan. Sudah berapa besar perusahaan tersebut menyedot air dari bumi (konon 200 meter kubik per bulan), dan atas nama keseimbangan ia mempunyai tanggung jawab sosial untuk menggantinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline