Lihat ke Halaman Asli

Koteka Kompasiana

TERVERIFIKASI

Komunitas Traveler Kompasiana

Belajar tentang Jurnalisme di Jerman dan Mengintip kota Freiburg, Yuk!

Diperbarui: 23 November 2021   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu ini kita ke Jerman (Dok. Koteka)

Hi everyone, apa kabar?

Tetap sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana telah mengajak kalian untuk mendengarkan pemaparan dari Minister Counsellor KBRI Canberra, Australia  tentang situasi pandemi terkini di Australia dan menikmati keindahan Canberra dalam sekejap. 

Dari bapak Ghofar Ismail, kita tahu bahwa sudah lebih dari 80% penduduknya (berikut warga asing) yang sudah divaksin. Nggak heran jika pemerintahnya memutuskan supaya negara Kanguru ini hidup berdampingan dengan Corona. Siap-siap. Sebelumnya, peraturan ketat diberlakukan seperti maksimal 10 orang untuk  bertemu atau pernah ada aturan 100 orang untuk acara kematian dan sejenisnya. Melbourne dikatakan sebagai daerah terlama yang lockdown, 2 tahun.

Canberra yang merupakan desa kecil lalu kemudian menjadi ibu kota negara, adalah salah satu contoh bagaimana sebuah negara mengembangkan wilayah baru menjadi pusat. Daerah yang masih banyak kanguru yang sliwar-sliwer itu masih hijau dan pernah dikunjungi bapak presiden Jokowi. Kita tahu bahwa ada wacana pemindahan ibukota Jakarta ke Kalimantan Timur. Tentunya ini menjadi gambaran jelas bagaimana membuka daerah kecil menjadi besar.

Pesan terakhir dari pria kelahiran Klaten yang besar di Purworejo itu, semoga Indonesia memanfaatkan  program Yasepa, yang membina hubungan erat Indonesia dengan Australia. Program partnership di segala bidang itu dimulai sejak 2020. Jadinya, walaupun pandemi, justru kerjasama Indonesia semakin bagus, bukan sebaliknya. 

Jika ada yang ingin berwisata ke Australia, diplomat yang pernah mengabdi di KBRI Thailand dan Senegal itu menamatkan pendidikan di UGM Yogyakarta bersamaan dengan salah satu narsum yang pernah dua kali mengisi acara Kotekatalk, bapak Khasan Ashari (yang sekarang menjadi deputi KBRI London). Bapak Ghofar kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Yokohama Jepang, Jurusan  Bisnis Internasional dan Hukum .

Nah, dari Australia, kami ajak teman-teman ke Eropa, tepatnya Jerman. Bekerjasama dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman Universitas Negeri Surabaya dan Program Studi Bahasa Jerman STBA Yapari ABA Bandung, Koteka mempersembahkan Kotekatalk bersama Alena Ehrlich, jurnalis di Jerman. Talkshow akan diselenggarakan dalam bahasa Inggris dengan terjemahan seperlunya (Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Jerman) pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu, 30 Oktober 2021 
  • Pukul: 16 WIB (Surabaya) atau 11.00 CEST (Freiburg)
  • Pendaftaran: unesa.me/PendaftaranTalkshowAlenaEhrlich
  • Hadiah: kartu pos dan E-sertifikat

Kerjasama Koteka dengan UNESA  Surabaya & STBA Yapari ABA Bandung (Dok. UNESA)

Alena Ehrlich adalah mahasiswa program ganda pada tahun 2014 di Lahrer Zeitung GmbH selama 3 tahun. Setelah itu, ia menjadi relawan di Schwaebisch Media tahun 2017-2020. Selama setahun, wanita berkacamata dan berambut ikal itu menjadi redaktur di Schwaebisch Media. Sekarang ini, Mrs. Ehrlich yang asli Lahr menjabat sebagai redaktur di koran Badisch atau Badische Zeitung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline