Lihat ke Halaman Asli

Kornelis Ruben Bobo

Pendeta dan Dosen

The Power of Silence!

Diperbarui: 5 Mei 2024   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi the power of silence. sumber gambar: (CSA Archive)

Pemaknaan the power of silent ternyata digunakan di sejumlah tempat meski dengan istilah yang berbeda.   Misalnya, dalam agama Budha, mengajarkan bahwa "There is nothing stronger than the power of silence" (Tidak ada kekuatan yang lebih kuat daripada kekuatan berdiam).  

Seorang bernama Nitin Namdeo, mengatakan bahwa silent is the best speech you will ever give to fools" (Diam adalah ungkapan terbaik Anda yang tidak pernah bodoh." 

Dalam dunia olahraga, terutama dalam pertandingan futsal, bola voly dan basket ada yang disebut dengan TIME OUT.  Apa itu?  TIME OUT merupakan waktu yang diberikan oleh wasit kepada tim/regu atas permintaan coach/pelatih untuk beristrahat sejenak, yakni 2-3 menit.  

Apa yang dilakukan dalam TIME OUT?  Berunding, mengatur strategi, memperbaiki jika terjadi kesalahpahaman atau kurangnya komunikasi yang baik dalam tim sehingga kebobolan dan lost point, setelah itu, baru lanjut bermain.   Intinya para pemain diam dan lebih mendengarkan masukan-masukan dari pelatihnya.  Dan biasanya, setelah TIME OUT hasilnya jauh lebih baik dari sebelumnya.  Bisa juga tetap biasa bahkn lebih buruk karena faktor X.  

Hal yang cukup mengejutkan lagi di Indonesia, baru pertama kali pada jaman Pemerintahan Presiden RI ke-7, Ir. Joko Widodo, saat Pertandingan Sepakbola Piala Presiden 2016, diberikan waktu untuk WATER BREAK  di setiap  pertandingan selama 3 menit. 

Tujuannya adalah tidak hanya untuk minum air, tetapi kesempatan bagi coach/pelatih dapat memberikan masukan-masukan atau semangat kepada timnya agar memperbaiki kesalahan dan bermain lebih baik lagi pada lanjutan pertandingan.  Intinya pun adalah sama seperti TIME OUT, para pemain mendengarkan masukan-masukan dari sang  coach.  

Dalam abjad Ibrani, khususnya huruf pertama Ibrani, yaitu Alef disebut Huruf Diam (Silent), kecuali ditambahkan huruf hidup seperti patakh (a), qamets (a), hireq (i), segol (e), shureq (u), holem (o), baru dapat dibaca a, i, u, e, o, dll.  Hal yang cukup unik dalam abjad Ibrani padahal Alef merupakan huruf yang paling awal.

Kemudian, Nama Allah dalam Ibrani yang terdiri atas 4 konsonan yakni YHWH kerapkali tidak dibaca oleh umat Israel ketika menjumpai kata itu.  Mereka hanya berdiam sejenak, kemudian melanjutkan pembacaan Tauratnya.  Sikap berdiam dilakukan karena umat Israel sangat menghargai nama diri Allah tersebut, sakral dan suci.

Kata "SELA"  dalam kitab Mazmur.  Jika kita memperhatikan kitab Mazmur saat kita membacanya, maka kita akan menemukan sebuah kata pendek, 4 huruf yang cukup sering muncul terselip di antara ayat-ayat tersebut. Kata tersebut adalah "SELA." 

Kata "Sela" dijumpai dalam 39 Mazmur dan seluruhnya berjumlah 71 kali. Di luar mazmur hanya terdapat dalam Habakuk, yakni pada pasal 3:3, 9, 13.  Di beberapa pasal kitab Mazmur istilah ini dijumpai pula sampai 3 kali (Mazmur 3; 32; 46; 66; 68; 77) dan Mazmur 89 bahkan sampai 4 kali.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline