Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Konflik Rusia-Ukraina Kian Memanas, 16 Februari Tanggal Penentuan

Diperbarui: 15 Februari 2022   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sukarelawan Angkatan Bersenjata, berlatih di taman kota di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 22 Januari 2022.(AP PHOTO/EFREM LUKATSKY via KOMPAS.com)

Hubungan Rusia dan Ukraina kian memanas. Banyak yang menilai perang kedua negara itu diprediksi bisa terjadi kapan saja. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengklaim Rusia akan melakukan invasi dalam waktu dekat.

Rusia dan Ukraiana sebenarnya memiliki hubungan 'sedarah' di bawah Uni Soviet.

Sejarah geografis Ukraina memang lebih dekat dengan Uni Eropa. Tetapi secara sosial dan budaya Ukraina tak lepas dari Rusia. Di sana bahasa Rusia banyak digunakan.

Belakangan hubungan Rusia dan Ukraina mengalami ketegangan. Musababnya, Ukraina enggan mengakui supremasi Rusia atas mereka.

Kedua negara makin tegang usai Ukraina melakukan kesepakatan politik dan perdagangan dengan Uni Eropa pada 2013.

Kemudian disusul dengan gerakan revolusi di Ukraina untuk menggulingkan presiden mereka yang dinilai pro terhadap Rusia, Viktor Yanukovych, pada 2014.

Di sisi lain Rusia turut geram terhadap NATO yang masif melakukan penambahan anggotanya, terutama pada negara-negara di bawah bekas Uni Soviet. Hal itu jelas membuat Vladimir Putin meradang. Ia khawatir Ukraina gabung NATO.

"Kekhawatiran itu mendorong Putin untuk segera merespons kemungkinan tidak terduga terhadap Ukraina. Apalagi dukungan NATO dan AS terhadap Ukraina semakin meningkatkan rasa tidak aman Rusia, khususnya di daerah perbatasan dengan Ukraina," tulis Kompasianer Ludiro Madu. (Baca selengkapnya)

Media ternama Forbes merilis setidaknya ada 12 tanda-tanda Rusia akan segera menginvasi Ukraina dalam waktu dekat.

Tanda-tanda tersebut antara lain, diplomasi Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri konflik berulang kali gagal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline