Lihat ke Halaman Asli

LuhPutu Udayati

ora et labora

Cerpen | Menjagamu, Seperti Daun yang Terluka oleh Angin

Diperbarui: 20 Juli 2019   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

adalah lelaki paruh usia yang mencoba meneroka jejak masa lalu karena terlilit oleh cinta yang sumbunya entah di mana, walau hangatnya masih dirasakannya hingga ke tulang sumsum, hingga ke pori-pori terdalam, hingga ke jauh-jauh urat nadi aliran hidup, senyum dan sapanya.

adalah lelaki paruh usia yang mendedikasikan keluhnya pada senyum perempuan pemilik mata teduh dan dialog lembut setiap kali saling menemu rindu, sementara gemuruhnya telah usang oleh tradisi yang melilit membelenggu rasa kasih, rasa cinta dan rasa sayang : mereka

adalah  lelaki paruh usia dan perempuan pemilik mata teduh yang membiarkan rindu senyap di antara lengkung kaki langit, lantaran keduanya tak juga beranjak saling menjemput

kemanakah cinta yang sempat melilit ikat perasaan ketika usia belum separuh perjalanan?

Sampai kapan akan membiarkan ?

"Aku masih mencintaimu sampai saat ini, bahkan mungkin sampai entah..." Natha, lelaki paruh usia itu memulai percakapan di tengah riuh acara reuni fakultas. 

"Untuk apa?" perempuan bermata teduh membalas pendek.

"Entah..." Natha seperti kehilangan akal

"Natha, kita sudah sangat berbeda. Sadari itu," kelembutan Dini setiap kali bicara inilah yang sempat jatuh dalam pelukan Natha, duluuuu,  hampir dua puluh tahun berlalu. 

Andini Mirabell , perempuan cantik lagi cerdas, membuat lelaki pegiat dunia kampus pada masanya itu semakin berkibar namanya. Betapa tidak? Natha dan Dini mahasiswa berprestasi, keduanya sangat dikenal di kampusnya. Sepasang kekasih yang membuat begitu banyak  mencipta perasaan-perasaan cemburu di hati para pengagum keduanya.  Pasangan yang tersohor dan sudah dinantikan  akan menjadi sepasang pengantin yang berbahagia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline