Tak hanya Valentino Rossi, setiap orang pasti punya masa pensiunnya sendiri. Cepat atau lambat.
Sebabnya pun beragam. Ada yang memang karena usia yang sudah terlampau senior. Ada pula yang dipensiunkan dini imbas krisis perusahaan kala pandemi. Tetapi ada pula yang pensiun karena hasil keputusan pribadi.
Memasuki masa pensiun, setiap orang mengalami banyak perubahan dalam hidup. Dari segi penurunan aktivitas, penghasilan, produktivitas, dan masih banyak lagi.
Bahkan, rasa sedih, kesepian dan kekhawatiran pun kerap menghantui. Jika tak dikelola dengan baik, dapat berakibat stres, tak bersemangat, dan putus asa. Lantas tubuh kian lemah dan mudah sakit.
Kalau sudah begini, apa yang harus kita perbuat?
Kompasianer, jika Anda telah melalui periode pensiun, mari ceritakan suka duka Anda saat itu. Apa sih yang harus dilakukan supaya para pensiunan tetap semangat dan merasa bermanfaat bagi orang di sekitarnya?
Dan apa pula yang sebaiknya dilakukan anggota keluarga lainnya agar pensiunan tidak merasa kesepian dan putus asa?
Yuk, bagikan cerita, tips, dan tahapan melalui periode pensiun. Supaya kita sekeluarga tetap saling dukung, sehat dan produktif.
Tulis konten dengan menyematkan label Pensiun. Dan jangan lupa untuk masukkan tiap artikel ke dalam kategori Life Hack, Worklife, atau Diary.
Optimasi konten Anda