Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Menperin: Indonesia Pemain Besar Manufaktur Kereta

Diperbarui: 18 Januari 2018   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pembuatan kereta api bandara Minangkabau dan Bandara Adi Sumarmo oleh PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia merupakan salah satu pemain industri manufaktur sarana kereta api terbesar di Asia Tenggara. 

Produk industri kereta api dalam negeri telah mampu memenuhi pesanan pasar domestik, bahkan luar negeri khususnya ke negara berkembang dan kawasan regional. “Kami terus memacu industri perkeretaapian nasional agar dapat menguasai pasar domestik dan semakin berperan dalam supply chainindustri perkeretaapian untuk pasar global,” kata Airlangga melalui keterangannya di Jakarta, Kamis. Airlangga menyampaikan hal itu usai melakukan kunjungan kerja bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan di PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun, Jawa Timur. Baca juga : PT Inka akan Bangun Pabrik Kereta di Banyuwangi Senilai Rp 600 Miliar Pada 2016, Kementerian Perindustrian telah mengukuhkan Asosiasi Industri Manufaktur dan Penunjang Perkeretaapian Indonesia, yaitu Indonesia Railway Component Manufacture Association (IRCMA). Selain itu, Perkumpulan Industri Kecil Kereta Api (PIKKA) yang anggotanya terdiri atas berbagai industri di bidang metal, karet, plastik serta lembaga riset, dan konsultan yang berjumlah sekitar 50 industri komponen perkeretaapian dan di dalamnya termasuk PT. INKA (Persero) sebagai integrator.  “Asosiasi ini diharapkan mampu mendukung penyediaan komponen untuk kereta api produksi dalam negeri dan menjadi bagian penting dalam rantai pasok seperti untuk proyek LRT Jabodebek dan proyek-proyek lain sehingga bisa menjadi playerindustri komponen yang berdaya saing global,” paparnya. Airlangga menyebutkan, industri penunjang dan komponen dalam negeri saat ini sudah mampu memproduksi sekitar 70 persen dari total kebutuhan komponen kereta api nasional, termasuk rangka kereta api.  “Kami berharap dalam dua sampai tiga tahun ke depan, industrinya mampu menyediakan sampai 80 persen dari jumlah kebutuhan di Tanah Air,” ujarnya. Lebih lanjut, dengan kebutuhan pengembangan kereta api yang cukup besar, industri penunjang perkeretaapian menjadi prioritas dan strategis untuk segera dikembangkan sehingga keterlibatan industri lokal dapat dipacu maksimal.  Perusahaan-perusahaan BUMN yang selama ini telah memasok komponen kereta api, antara lain PT Pindad untuk rem, PT LEN untuk persinyalan, PT Barata untuk bogie, dan PT. Krakatau Steel untuk bahan baku baja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline