Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Faisal Basri Nilai Sejumlah Kebijakan Jokowi Hanya Manjakan Orang Kota

Diperbarui: 16 Maret 2017   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakar Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri, yang juga mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menilai kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya memanjakan masyarakat perkotaan.

Sejumlah proyek yang diusung pemerintah tutur dia, mencerminkan keberpihakan Jokowi ke masyarakat perkotaan.

Salah satunya yakni proyek kereta ringan atau  Light Rail Transit (LRT) yang nantinya menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).

"Inilah yang dimanja oleh Jokowi bangun LRT dananya enggak ada 'bodo amat'," ujarnya dalam acara diskusi bertajuk Pembenahan Pertanian, Solusi Masalah Kesenjangan? di Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Bukan kali ini saja Faisal Basri menyoroti proyek LRT. Pekan lalu ia memperkirakan proyek yang nilainya mencapai Rp 23 triliun itu akan mangkrak lantaran keterbatasan anggaran pemerintah.

(Baca: Faisal Basri: Proyek LRT Jabodebek Diprediksi Mangkrak)

Bahkan Faisal Basri menyindir slogan pemerintah yakni membangun Indonesia dari pinggiran lantaran proyek LRT Jabotabek disebutnya bukan membangun dari daerah pinggiran. "Tapi membangun dari pinggir jalan tol," kata Faisal Basri.

Seperti diketahui, proyek LRT dibangun di pinggiran jalan tol yakni Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Saat ini tiang-tiang proyeknya sudah dibangun oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Selain LRT, proyek pembagunan jalan tol di Jawa juga dinilai sebagai proyek yang hanya pro masyakarat perkotaan.

"Memanjakan orang kota semua. Orang kota mau mudik nih dibuat jalan tol agar mudiknya lancar," kata Faisal Basri.

Sementara itu angkutan laut yang notabene transportasi andalan masyakarat di wilayah Indonesia timur justru tidak dikembangkan dengan serius.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline