Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

John Juanda, Raja Judi yang Mengharumkan Nama Indonesia

Diperbarui: 23 Agustus 2022   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

John Juanda, Raja Judi yang Mengharumkan Nama Indonesia (gambar: m.industry.co.id)

Judi tidak bisa bikin kaya, judi bukanlah pekerjaan, judi tidak terhormat.

Tampaknya ketiga kalimat tersebut tidak berlaku bagi seorang WNI yang bermukim di Amerika Serikat. Di sana ia dikenal sebagai salah satu raja judi papan atas, dan berhasil menjadi ikon poker dunia.

Jelas ia bukan seorang penjudi biasa. Tapi, ia juga bukan dewa judi seperti pada film-film ala Chow Yun Fat. Ia menghasilkan uang dari berjudi dengan cara yang legal dan terpuji.

Namanya adalah Johnson Juanda (singkat John Juanda). Seorang pria keturunan Tionghoa asal Medan yang kini menetap di California, Amerika Serikat.

Adalah World Series of Poker yang merupakan salah satu seri tunamen porker terbesar dan paling terkenal di dunia. Turnamen ini mempertemukan pemain poker terkemuka dari mancanegara.

Poker adalah permainan kartu remi yang tertua dan sudah lama dimainkan oleh warga AS. Tidak heran jika jenis permainan kartu ini memiliki banyak penggemar di seluruh AS dan juga dunia.

WSOP dimulai pada 1970. Pada saat itu, pemain poker legendaris Benny Binion mengundang tujuh pemain poker terhebat di seluruh AS untuk bertemu dalam satu turnamen di Casino Horseshoe, Las Vegas, AS.

Lama kelamaan kabar mengenai turnamen poker ini pun menyebar luas. Dan semakin hari semakin banyak pecinta poker yang berkunjung ke Las Vegas. Pada 2004, WSOP resmi menjadi turnamen berskala professional yang disponsori oleh Caesars Entertainment Corporation.

Lalu pada 2007, ketenaran turnamen ini pun mendunia. Pemain dan penontonnya melebar hingga ke mancanegara. Las Vegas tidak lagi menjadi satu-satunya tempat penyelenggara. Berbagai negara pun menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah. Cakupannya menjelajahi negara di Eropa, Asia Pasific, hingga Afrika.

Jumlah event yang diselenggarakan pun naik secara signifikan. Dari setahun sekali pada saat pertama kali diselenggarakan, menjadi 90 kali pada tahun 2019. Termasuk di dalamnya adalah 15 event internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline