Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Mengapa Umat Buddha Tidak Membunuh Nyamuk?

Diperbarui: 24 Mei 2021   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Umat Buddha Tidak Membunuh Nyamuk? (kompas.com)

Saya melontarkan pertanyaan ini kepada para siswa agama Buddha, dalam acara Pembinaan Moderasi Beragama, yang diselenggarakan oleh Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulsel.

"Anak-anak, ada yang suka membunuh nyamuk di sini?" Suasana hening, artinya tidak ada.

"Nah, kalau begitu, siapa yang tidak punya obat nyamuk di rumah?" Suasana masih hening, artinya tidak ada.

Ini adalah sebuah pertanyaan sederhana, tapi kadang sulit dijawab. Mengapa bagi Umat Buddha, membunuh makhluk hidup, termasuk hewan dan para serangga adalah kesalahan?

Tentu para siswa sudah memahami, bahwa tidak membunuh adalah bagian dari Pancasila Buddhis, atau lima moral (sila) yang harus dipatuhi oleh umat Buddha.

Keempat sila lainnya adalah tidak mencuri, berzinah, berbohong, dan mabuk-mabukan.

Namun, dalam prakteknya susah untuk tidak dilakukan. Bayangkan jika kamar dipenuhi nyamuk. Pilihannya hanya dua. Semprot obat nyamuk atau tidak tidur semalaman.

Kalau aku sih, pilih yang pertama. Lah, bagaimana dengan sila pertama, tidak membunuh mahluk hidup? Boro-boro dipikirin, yang penting diriku tidur nyenyak malam ini.

Lha, tidak takut?

Seorang "bijak" pernah berkata kepadaku. Kalau bunuh nyamuk, nanti kamu akan terlahir sebagai nyamuk.

Bodo amat. Kalau memang demikian, ya udah. Aku bunuh raja saja, biar nanti akan terlahir sebagai raja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline