Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Gusti Nurul, Wanita yang Menolak Cinta Sultan, Perdana Menteri, dan Presiden, Atas Alasan Poligami

Diperbarui: 31 Oktober 2020   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Gusti Nurul (sumber: youtube channel Silvi Hong)

"Wanita telah menyadari bahwa mereka tidak bisa bergantung pada sikap pria untuk memberi mereka keadilan" Helen Keller.

Barangkali prinsip inilah yang diambil oleh seorang wanita ningrat, terpelajar dan berparas ayu yang menolak cinta dari tiga tokoh bangsa, termasuk Presiden Soekarno, dengan satu alasan. Tidak mau dimadu.

Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani alias Gusti Nurul, namanya. Ia adalah putri tunggal dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro VII dari Solo. Ibunya, Gusti Kanjeng Ratu Timoer adalah putri dari Sultan Hamengku Buwono VII.

Gusti Nurul juga adalah orang Indonesia yang wajahnya pernah masuk dipajang oleh majalah Legendaris Life, pada edisi 25 Januari 1937. Di kala itu, ia yang baru berusia 15 tahun tampil menari di hadapan Ratu Belanda beserta para tamu kenegaraan di hari pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard.

Menariknya, Gusti Nurul yang datang bersama ayahnya tampil tidak membawa perlengkapan musik, menari melalui alunan gamelan dari Pura Mangkunegaran yang disiarkan langsung melalui Solosche Radio Vereeeniging yang bisa ditangkap dengan jernih di Belanda.

Gusti Nurul pada saat menari di hadapan Ratu Belanda (sumber: solopos.com)

Dirinya yang terpelajar, kecantikannya yang menawan dan kepiawaiannya dalam melakoni seni tarian jawa, tak ayal membuat ia menjadi seorang wanita yang memikat hati banyak lelaki di negeri ini.

Menolak Lamaran Sultan Hamengkubuwono IX

Suatu hari pada saat ia berusia 20 tahun dan belum memiliki jodoh, datanglah utusan dari Yogyakarta yang menanyakan tentang Gusti Nurul. Tujuannya untuk meminang dirinya menjadi istri dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Kartini adalah contoh sejati bagi diri Gusti Nurul. Ibunya adalah panutan bagi dirinya. Dengan mengingat pesan ibunya, Gusti Nurul dengan lantang menolak pinangan dari Sultan Yogyakarta. Pantang baginya seorang wanita yang terhormat menjadi istri kedua, meskipun pinangan sebagai permaisuri adalah kedudukan yang sangat menggiurkan bagi wanita manapun. Ia tak rela dimadu seperti Kartini.

Ia menjawab pertanyaan Sang Sultan dengan jujur, dan hanya dibalas dengan senyuman. Sri Sultan HB IX adalah seorang yang berbesar hati. Meskipun sudah ditolak, ia tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga Mangkunegoro VII. Walaupun setiap kali bertemu, sang Sultan kerap kali menanyakan lamarannya kembali.

Mendapat Tawaran Sebagai Istri Presiden Soekarno

Menolak sebagai permaisuri, ia pun kembali mendapat tawaran sebagai istri presiden. Setelah Indonesia merdeka, Gusti Nurul pernah bersama ibunya pernah bertandang ke Istana Cipanas. Di sana atas permintaan dari Soekarno, pelukis Basoeki Abdullah melukis dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline