Lihat ke Halaman Asli

JK-Rizieq Perkuat Anies Nyapres, Gatot Tak Jelas!

Diperbarui: 25 November 2020   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: awsimages.detik.net.id (Anies dan JK)

Peta politik memang berubah dikala ada suatu fenomena yang membuat cahaya baru kemilau kekuatan potensial berbau politis.

"Maka dari itu, suatu gerakan massa sendiri adalah dasar dari bagaimana politik itu dapat dibangun dengan model adanya kesamaan tujuan banyak pribadi".

Untuk itu fenomena lahirnya KAMI atau Koalisi Aksi menyelamatkan Indonesia. Pada awalnya mungkin banyak pihak menilai KAMI akan menjadi kekuatan besar politik dalam mendukung kiprah politik Gatot Nurmantyo.

Tidak lebih dengan kebesaran KAMI sendiri yakni dibentuk oleh banyak kalangan tokoh nasional yang punya kiprah sebelumnya, baik di organisasi masyarakat tingkat nasional maupun kiprah mantan politikus kenegaraan.

"Banyak pihak menyebut KAMI sendiri adalah barisan para mantan yang kembali bergairah dalam gerakan politik".

Sebab banyak tokoh deklarator KAMI seperri Gatot Nurmantyo atau pun Din Syamsudin sendiri adalah para mantan yang telah tidak aktif dalam jabatan publik.

Jika Gatot Nurmantyo mantan panglima TNI, Din Syamsudin matan ketua umum organisasi Muhhamadiyah. Juga dengan deklarator KAMI lainnya yang banyak diisi oleh barisan mantan dari Rizal Ramli hingga  Said Didu.

Tetapi dengan gerakan KAMI sendiri justru yang masif bergerak dari satu kota ke kota lain mendeklarasikan KAMI adalah Gatot Nurmantyo.

Bahkan KAMI sendiri sangat identik dengan Gatot Nurmantyo. Bahkan citra Gatot Nurmantyo dan KAMI sendiri tidak dapat lepas begitu saja.

Gatot Nurmantyo sebagai salah satu dari banyak pemerakarsa KAMI bersama banyak tokoh nasional lain disitulah tawaran kebesaran dari KAMI dikancah pergerakan nasional.

Maka dari itu puncak popularitas KAMI dan Gatot Nurmantyo terjadi pada saat isu UU Cipta Kerja, yang disahkan oleh DPR Oktober lalu, juga pada bulan September dimana Gatot Nurmantyo terus menggoreng isu PKI atau Partai Komunis Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline