Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Bukankah Kini Saatnya Indonesia Mengikuti Langkah India?

Diperbarui: 3 September 2022   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal Induk India INS Vikrant (foto via Kompas.tv)


Beberapa waktu terakhir ini mata dunia sedang tertuju kepada India dimana ada dua perkembangan pada dua industri berbeda yang terjadi di negara tersebut yaitu industri aviasi dan pertahanan.

Perkembangan industri aviasi India membuat India diprediksi akan menjadi negara no.3 terbesar dalam hal pengguna angkutan udara sedangkan pada industri pertahanan India berhasil membangun kapal induk nya sendiri dan membuat India masuk dalam kalangan elit angkatan laut dunia karena tidak banyak negara memiliki kapal induk terlebih hasil dalam negeri.

Industri Aviasi
IATA memprediksi bahwa kawasan Asia-Pasifik akan menjadi kawasan berkumpulnya permintaan kursi pesawat global atau mempresentikan hampir 50% dari total permintaan kursi pada tahun 2025 dimana ada dua negara dikawasan ini merupakan penghasil terbesarnya yaitu India dan Indonesia.

India dengan penduduk  1,35 milyar jiwa merupakan negara dengan potensi pasar di segala bidang tak terkecuali transportasi dan lebih utamanya transportasi udara.

Moda transportasi darat dengan kereta api sudah lama mendominasi jumlah keseluruhan pengguna transportasi di India, namun sepertinya akan ada pergeseran dari pengguna transportasi ke moda transportasi udara dimasa mendatang.

Jumlah pengguna angkutan udara saat ini memang masih di angka 144 juta namun pada roadmap  20 tahun mendatang angka tersebut dapat mencapai 1,1 milyar orang.

Pertumbuhan industri aviasi di India tersebut  dapat menghasilkan pendapatan hingga USD 28.6 milyar atau dua kali lebih dari saat ini yang sebesar USD 11.4 milyar.
Persiapan India tersebut terangkum pada laporan yang berjudul "Vision 2040 for the Civil Aviation industry in India'.

Persiapan akan mencakup keseluruhan sektor di industri aviasi mulai dari penambahan armada maskapai, pembangunan bandara, hingga privitisasi dan penyusunan struktur pajak.

India akan memiliki bandara sebanyak 190-200 bandara aktif di kota kota dengan Mumbai dan New Dehli sebanyak 3 bandara dimana untuk mewujudkan itu India memerlukan dana sebesar USD 40-50 milyar.

Penambahan armada pada maskapai maskapai juga akan dilakukan dimana jumlahnya akan berjumlah 2.359 pesawat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline