Lihat ke Halaman Asli

kkn sumberanyar

Universitas Jember

Dalam Rangka Meningkatkan Desa Sumberanyar Ramah Lingkungan, Kelompok KKN 299 UNEJ Akan Menyulap Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik

Diperbarui: 29 Juli 2022   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Sharing Session bersama dengan Kepala Dusun Krajan, Bapak Zainal (Dokpri)

Kotoran sapi merupakan salah satu limbah organik yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Banyaknya kotoran sapi yang menumpuk menjadikan tingkat kebersihan di Desa Sumberanyar menurun. Menurut keterangan dari Kepala Dusun Krajan, Bapak Zainal (22/07/22) menerangkan bahwa para peternak sapi di desa Sumberanyar lebih memilih untuk membuang kotoran sapi di pekarangan. Selain itu, perangkat desa Sumberanyar juga memberikan infomasi mengenai kotoran sapi yang dihasilkan oleh sapi milik warga yang dibuang dan terkumpul di lapangan Desa Sumberanyar. Kebiasaan-kebiasan tersebut tentu akan memberikan permasalahan kebersihan bagi masyarakat Sumberanyar. Kotoran sapi yang tidak terkelola dengan baik akan membawa pencemaran lingkungan di Desa Sumberanyar.

Gambar 2. Kotoran sapi yang menggunung di Lapangan Desa Sumberanyar (Dokpri)

Berdasarkan wawancara kami dengan Rina Jayanti sebagai bidan di puskesmas pembantu Desa Sumberanyar (23/07/22), beliau memaparkan bahwa banyak masyarakat Desa Sumberanyar khususnya anak-anak mengalami diare dikarenakan kurangnya tingkat kebersihan. Hal ini merupakan salah satu kegelisahan Bu Rina sebagai tenaga kesehatan di puskesmas pembantu Desa Sumberanyar.

Gambar 3. Kunjungan Mahasiswa KKN 299 ke Puskesmas Pembantu Desa Sumberanyar (Dokpri)

Permasalahan tersebut mendorong mahasiswa KKN 299 berinisiatif untuk mengolah kotoran sapi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu membuat kotoran sapi menjadi pupuk organik yang dapat membantu para petani dalam penggunaan pupuk alternatif ketika harga pupuk urea melambung tinggi.

Kotoran sapi berpotensi dijadikan pupuk organik karena memiliki kandungan kimia yaitu nitrogen 0.4 - 1 %, phospor 0,2 - 0,5 %, kalium 0,1 – 1,5 %, kadar air 85 – 92 %, dan beberapa unsure-unsur lain (Ca, Mg, Mn, Fe, Cu, Zn). Pupuk organik memiliki peranan yang sangat penting bagi kesuburan tanah, karena penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman pangan dan non pangan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia maupun biologis tanah.

Maka melalui upaya pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik ini diharapkan akan membawa keuntungan bagi masyarakat Desa Sumberanyar. Jika pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik dapat dilakukan secara berkelanjutan, maka akan mengurangi permasalahan kebersihan akibat kotoran sapi di Desa Sumberanyar secara bertahap. Selain itu, apabila produksi pupuk sudah dikelola dengan baik akan membawa manfaat ekonomis bagi desa. Pupuk organik yang sudah jadi dapat dijual ke masyarakat luas sehingga akan memberikan keuntungan lebih untuk masyarakat desa yang mengolah kotoran sapi menjadi pupuk.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai KKN Tematik UMD UNEJ Periode II tahun 2021/2022, anda dapat mengakses tautan LP2M Universitas Jember.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline