Pada masa pandemi seperti saat ini mengharuskan kita untuk terus beradptasi dalam semua kegiatan, dengan tujuan untuk mejaga satu sama lain. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam proses “menjaga satu sama lain” supaya dapat bertahan dengan cara terbaik yang kita miliki. Tidak saling bertemu, tetap memakai masker dimanapun kita berada, membantu dalam sektor perekonomian bagi yang mampu, bahkan memberikan ilmu yang kita miliki kepada siapapun yang membutuhkan.
Realisasi “menjaga satu sama lain” diterapkan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan mengabdikan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat ke dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Back to Village (BTV). Program ini mewajibkan mahasiswa membuat program dalam kelompok kecil dengan domisili berdekatan.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Back to Village (BTV) Kec. Krembangan memiliki program unggulan dalam tata lingkungan yang selama ini kita kenal dengan go green yang terus di gaungkan dalam tata lingkungan, dimana dalam program ini para mahasiswa dalam kelompok ini membuat inovasi dengan melakukan pengeloaan limbah organik menjadi media tanam yang di namakan GDPOT
GDPOT ini berasal dari limbah pelepah pisang yang telah mengalami masa panen, dimana pelepah pisang sendiri memiliki nutrisi yang sangat tinggi dalam tanah. Selain itu GDPOT ini juga cocok digunakan tanaman hias yang memiliki kadar air rendah sebagai hiasan ruangan. “Dalam program ini kelompok kami tidak hanya melatih para warga untuk menerima hasil yang sudah jadi melainkan juga di berikan pelatihan serta pemahaman bagaimana proses membuatnya” Ujar Wahyu Prasetyo.
GDPOT yang diberikan ke Warga Kalianak Timur Gang Lebar RT 07 RW 07 juga diisi dengan beberapa tanamana toga yang dibutuhkan masyarakat sebagai langkah peduli pada kesehatan individu dan lingkungan. “Tanaman obat seperti sirih, sirih merah, dan binahong tanaman yang jarang ada di kampung, sehingga kami berterimakasih atas pemberian mahasiswa UM Surabaya dalam Program KKN” Ujar salah satu warga.