Lihat ke Halaman Asli

KKN kelompok 172 Vermikompos: Inovasi Pengolahan Limbah Pertanian Mengatasi Kelangkaan Pupuk

Diperbarui: 23 Agustus 2023   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN kelompok 172

Pertanian merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan karena sebagian besar pendapatan masyarakat berasal dari sektor pertanian. Desa sumberpinang terletak di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember. Sebagain besar masyarakat desa tergantung pada sektor pertanian untuk memenuhi kabutuhan. Budidaya tanaman pertanian dan peternakan hewan ruminansia banyak dilakukan di Desa Sumberpinang. Salah satu permasalahan yang timbul akibat kegiatan pertanian adalah munculnya limbah pasca panen dan limbah peternakan yang masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Limbah pertanian merupakan material sisa yang dihasilkan dari kegiatan disektor pertanian. Limbah pertanian disebut sebagai produk samping dari kegiatan pertanian maupun agroindustri. Pada umumnya masyarakat hanya mengumpulkan limbah pasca panen maupun limbah peternakan pada suatu tempat tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Hal tersebut dapat mengakibatkan masalah pencemaran lingkungan yang dapat mengancam kesehatan masyarakat sekitar.

KKN kelompok 172 berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara melakukan pengolahan limbah pertanian menggunakan metode vermikomposting. vermikomposting merupakan suatu metode pengolahan limbah organik dengan proses pengomposan menggunakan bantuan makroorganisme berupa cacing sebagai pengurainya. Cacing tanah merupakan salah satu dari makroorganisme tanah yang mempunyai peranan sangat penting untuk menjaga kualitas tanah secara berkelanjutan. Cacing tanah mengandung bakteri selulotik yang dapat menguraikan serat kasar seperti senyawa lignin, selulosa, dan hemiselulosa pada dinding sel tanaman. Hasil akhir dari proses tersebut adalah vermikompos.

KKN Kelompok 172

Definisi dari vermikompos adalah pupuk yang dihasilkan dari proses pengomposan yang dibantu oleh cacing tanah (Lumbricus rubellus). Vermikompos banyak digunakan sebagai pupuk organik karena dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan porositas tanah, meningkatkan biomassa dari mikroba dalam tanah, menekan tingkat penyebaran penyakit tanaman dari dalam tanah, serta memperbaiki laju fisiko-kimia di dalam tanah sehingga berdampak pada peningkatan nutrisi tanah.

Pengolahan limbah organik dengan makroorganisme berupa cacing dilakukan dengan menyiapkan media dan pakan yaitu dengan mencacah limbah organic seperti limbah jerami dan mencampurnya dengan limbah kotoran ternak. Pengomposan dilakukan pada wadah galon plastik yang telah diberi lubang dan dipotong bagian atasnya. Lama waktu yang dibutuhkan utuk menghasilkan vermikompos sekitar 20 hari. Vermikompos yang berhasil dibuat ditandai dengan kualitasnya yang baik yaitu memiliki warna hitam kecoklatan hingga hitam, bau seperti tanah, memiliki tekstur remah dan matang serta memiliki ratio C/N < 20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline