Lihat ke Halaman Asli

KKN 138AGEL

mahasiswa

Mahasiswa KKN UMD UNEJ 138 Sukses Giatkan Gerakan Masyarakat Tanam dan Rawat Mangrove di Desa Agel

Diperbarui: 21 Agustus 2023   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Situbondo, Kompas- Mahasiswa KKN UMD UNEJ Kelompok 138 Desa Agel mengusung kegiatan dengan tema Gemas Tawa “Gerakan Masyarakan Tanam dan Rawat Mangrove” sebagai bentuk upaya penanggulangan abrasi yang terjadi di kawasan pesisir pantai Desa Agel bagian timur. Mangrove atau pohon bakau sendiri merupakan jenis pepohonan yang memiliki akar banyak dan komples, sehingga dapat membentuk tembok alami untuk mencegah hantaman ombak langsung ke daratan atau bibir pantai.

Program Gemas Tawa merupakan bentuk kepedulian mahasiswa KKN UMD UNEJ 138 terhadap abrasi yang terjadi di pesisir pantai Desa Agel yang diperkirakan menikis kurang lebih 5 meter daratan dari bibir pantai setiap tahunnya. Abrasi yang terjadi sangat berdampak pada aktivitas warga, khususnya dalam bidang pertanian dan kelautan. Dampak abrasi yang paling besar dalam bidang pertanian adalah menyempitnya lahan pertanian, sedangkan di bidang kelautan adalah penyempitan jalan yang menghambat akses transportasi warga serta pengikisan lahan untuk melabuhkan kapal nelayan. Peristiwa tersebut menjadi salah satu latar belakang mahasiswa KKN UMD UNEJ kelompok 138 melaksanakan program penanaman mangrove dengan tema Gemas Tawa “Gerakan Masyarakat Rawat dan Tanam Mangrove” yang dilaksanakan pada 10 Agustus 2023.

Dokpri

Pelaksanaan Gemas Tawa mendapat respon baik dari masyarakat Desa Agel dan berbagai pihak seperti Kepala Desa Agel, bapak Chairil Anwar, yang memfasilitasi bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penanaman mangrove. Selain itu, pihak Cabang Dinas Kehutanan (CDK) yang turut serta menyumbangkan dua jenis bibit mangrove yaitu Avicennia marina dan Rhizophora dengan jumlah keseluruhan 2.000 bibit, serta pegiat lingkungan di Kabupaten Situbondo, khususnya Kecamatan Jangkar, yang turut serta memberikan pendampingan selama proses persiapan hingga program dilaksanakan.

Dokpri

Mayoritas masyarakat Desa Agel memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan petani dengan lahan di pesisir pantai, selain itu tidak sedikit masyarakat yang bertempat tinggal di dekat pantai. Abrasi yang terjadi dapat memutus mata pencaharian masyarakat dan jika dibiarkan tanpa adanya upaya penanggulangan akan merusak pemukiman warga yang ada di sekitar pantai. Melalui kegiatan Gemas Tawa yang diselenggarakan di Desa Agel, besar harapan bahwa penanaman mangrove yang dilakukan dapat menanggulangi abrasi dalam jangka panjang sehingga warga tidak perlu khawatir lagi akan kehilangan tempat tinggal dan mata pencahariannya.

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline